Festival musik Synchronize Fest 2022 kembali lagi secara offline di Gambir Expo mulai 7 sampai 9 Oktober 2022.
Bukan hanya menampilakan aksi panggung yang ciamik dari berbagai musisi, Synchronize Fest 2022 juga menyediakan lapak untuk wiraswasta berjualan.
Yang menarik adalah adanya Pasar Musik yang diisi beberapa pedagang kaset dan vinyl dari musisi-musisi lawas hingga yang sedang viral sekarang.
Nuhu yang merupakan salah satu pedagang kaset ini menjelaskan, album Efek Rumah Kaca yang bertajuk Purwaswara adalah yang termahal dari semua koleksinya.
Harga album Efek Rumah Kaca itu bisa mencapai Rp 450 ribu.
"Paling murah itu 15 ribu, paling mahal sampai 450 ribu kalau buat kaset. Kalau CD ada yang lebih mahal biasanya boxset," ujar Nuhu kepada detikcom, di Synchronize Fest, Jumat (7/10/2022).
"Buat sekarang sih (yang mahal) ada Homicide, ada dari Efek Rumah Kaca yang album Purwaswara," sambungnya.
Menariknya, album Purwaswara milik Efek Rumah Kaca ini sangat sering dicari orang.
Kata Nuhu, alasan kaset bisa terjual dengan harga yang mahal karena biasanya sang musisi hanya merilis secara terbatas. Lalu ada juga kaset yang dijual dengan harga mahal karena memiliki cerita yang menarik.
"Karena mungkin historinya bisa menambah nilai kaset tersebut gitu. Atau di-copy terbatas, atau pas peluncuran mereka emang tidak sengaja gitu, jadi album-album yang nggak pernah dibawain, dibikin kaset secara dadakan ya kayak gitu," papar Nuhu.
Kata Nuhu, ia mendapati banyak kaset yang dimilikinya sekarang ini karena sering mengumpulkan sejak kecil. Ayahnya juga gemar mengkoleksi kaset sejak dulu.
Karena kini kaset dan vinyl menjadi barang langka dan banyak dicari orang, Nuhu pun akhirnya menjual koleksi-koleksinya itu.
"Kita juga belajar lagi, ternyata gairah anak-anak zaman sekarang itu masih ada yang pengen tahu kaset gitu. Saya banyak belajar juga," tutur Nuhu.
"Kalau kaset itu ya lagi ikonik, kayak Danilla kemarin bikin kaset ya kan biasanya digital ya," sambungnya.
Nuhu pun menambahkan, kaset-kaset yang kini banyak dicari orang juga dari musisi-musisi muda saat ini.
Kata Nuhu, kini banyak musisi muda yang ikut merilis kaset karena melihat potensi pasar yang besar.
"Kalau fenomenanya sekarang yang banyak dicari itu band-band sekarang karena dia ngerilis album terbarunya itu limited kayak misalkan Raisa, Homicide yang band-band indie gitu paling dicari lah walaupun harganya makin tinggi," tutur Nuhu.
Selain membahas soal popularitas kaset, Nuhu juga berbagi tips dalam merawat salah satu produksi musik ini.
Nuhu menyarankan agar kaset dan CD selalu dibersihkan dari debu dan jamur.
"Kan kalau pada dasarnya, musuhnya itu jamur, itu bisa dibersihkan. Banyak caranya juga, ada yang dengan pelembab atau di lap sama air. Ya kalau kaset agak repot ya, harus bongkar dulu," jelas Nuhu.
(pig/aay)