.webp)
Vokalis Harum Manis, Sulthon Kamil, membuat klarifikasi soal kabar dirinya diduga melakukan pelecehan terhadap anak di bawah umur. Sulthon Kamil membuat klarifikasi dalam unggahan akun X pribadinya.
Dia akhirnya buka suara usai kabar miring tentangnya menjadi sorotan di media sosial.
"Saya, Sulthon Kamil dari Harum Manis, ingin menyampaikan klarifikasi terkait berita tidak benar yang beredar di media sosial mengenai diri saya belakangan ini," tulis Sulthon Kamil dalam pernyataan yang dia unggah pada 19 September 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulthon Kamil memulai klarifikasinya dengan permohonan maaf. Dia menegaskan tuduhan yang beredar tidaklah benar.
"Pertama-tama, saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas dampak negatif yang timbul akibat berita tidak benar tersebut," ungkapnya.
"Saya telah bertemu dan meluruskan informasi yang salah dengan beberapa pihak terkait atas berita ini. Saya tegaskan bahwa tuduhan yang diarahkan kepada saya, seperti tuduhan pedofil dan hal berat lainnya, sama sekali tidak benar dan jauh dari kenyataan. Saya terus berusaha untuk mengetahui akar masalah dan upaya penyelesaiannya agar semua jelas dan benar," sambung Sulthon Kamil.
Sulthon Kamil meminta kepada semua pihak tidak lagi membuat berita yang dia tegaskan tidak benar itu. Dia mengatakan pemberitaan tersebut bisa menimbulkan dampak yang lebih luas.
"Saya menyadari bahwa setiap kejadian dapat menjadi pelajaran berharga. Oleh karena itu, saya akan menjadikan hal ini sebagai kesempatan untuk terus belajar, refleksi diri, dan berusaha menjadi peribadi yang lebih berhati-hati ke depannya. Terima kasih," tutup Sulthon Kamil.
Beberapa akun media sosial menyebarluaskan tangkapan layar yang menyeret nama Sulthon Kamil diduga melakukan grooming terhadap anak di bawah umur. Hal itu, menimbulkan kecaman dan menuduh Sulthon Kamil sebagai pelaku pelecehan.
Masalah ini berimbas pada karier Harum Manis. Pertama mulai dari Lamunai, label Harum Manis yang akhirnya memutus hubungan kerjasama. Synchronize Fest menurunkan nama grup musik ini dari daftar line up.
"Ya kita tidak bisa memungkiri, tapi kita sadar kalau festival atau musik itu jadi salah satu pencetus terjadinya kekerasan seksual, sadar atau tidak sadar, saat lagi seru-serunya. Tapi dengan pertanyaan tadi, kita cukup keras, dalam arti keras itu kita commit, kalau ada salah satu penampil yang terkait itu semua, kami harus turunkan," kata David Karto, Director of Festival Synchronize Fest, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025) dikutip dari detikpop.
Sikap itu diambil untuk menciptakan ruang aman dan meminimalisir adanya kekhawatiran dari segala stakeholders ketika join ke festival. Ini juga memberikan contoh serta pengalaman yang aman ke generasi selanjutnya, termasuk gen z dan gen alpha yang sudah mulai menjajaki dunia festival musik.
Saksikan Live DetikPagi:
(pus/nu2)
