Weezer merilis album berjudul OK Human baru-baru ini. Album itu menjadi album studio ke-14 dari band asal Amerika Serikat tersebut.
Ada 12 lagu dalam album tersebut, dibuka dengan All My Favorite Songs, diikuti dengan Aloo Gobi, Grapes of Wrath, Numbers, Playing My Piano, Mirror Image, Screens, Bird with a Broken Wing, Dead Roses, Everything Happens for A Reason, Here Comes the Rain, dan ditutup dengan La Brea Tar Pits.
Ada eksplorasi menarik yang mereka lakukan dalam album OK Human, dalam album ini, mereka menggunakan orkestra dalam aransemennya. Berbeda dari karya-karya Weezer sebelumnya, dalam OK Human, mereka tidak menggunakan gitar elektrik sebagai instrumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan NME, Rivers Cuomo menyebutkan, "Perangkat elektronik sangat kami batasi sehingga tidak ada satupun gitar elektrik di album, ini cukup mengejutkan bagi Weezer."
Pada wawancara tersebut, Weezer mengatakan bahwa OK Human merupakan respons dari album milik Radiohead, OK Computer (1997). Ketika menulis materi untuk OK Human, Cuomo mengaku sedang cemas atas laju teknologi yang begitu pesat.
Dirinya cemas memikirkan apabila suatu hari teknologi mengambil alih peran pemain musik. "Selama bertahun-tahun permainan musik fisik dengan instrumen fisik, (misalnya) memetik senar logam dan menabuh drum kayu, menjadi bagian yang semakin kecil dari apa yang benar-benar orang dengarkan," kata dia.
Dia lalu membandingkan keadaan hari ini, dengan ketika Radiohead merilis OK Computer di 1997. "Radiohead di pertengahan 1990-an sedang bereksplorasi dengan apa yang mereka bisa lakukan dengan teknologi," ungkapnya.
"Mereka datang dari tempat yang mirip dengan kami, yaitu menjadi band rock alternatif. Mereka lalu bereksperimen dengan jenis dan bebunyian loop dan efek untuk menciptakan lanskap (suara) yang futuritik dan (terdengar) luar biasa pada saat itu," cerita Rivers Cuomo.
![]() |
Namun, saat ini bagi Rivers Cuomo, hal itu tidak lagi menjadi eksplorasi. Hal itu menjadi normal baru bagi musikus. "Saat ini, beberapa dekade setelahnya, aku tidak merasa ada dalam posisi berada dalam fantasi teknologi tersebut. Itu telah menjadi norma," ujarnya.
Seolah membalikan apa yang dilakukan Radiohead dulu, Weezer mengganti teknologi musik dengan orkestra. Dia juga menekankan tentang koneksi manusia dalam OK Human.
"Kita sekarang berada di dunia ketika teknologi telah mengambil alih keseharian kita, termasuk peran musisi. Jadi, sedikit jawaban dari judul Radiohead tampaknya tepat," jelas Rivers Cuomo.
Menurutnya, ini adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan OK Human di masa pandemi ketika orang-orang harus mengkarantina dirinya. "Ini tentang bagaimana rasanya terisolasi, teralienasi dan terpencil," kata dia.
(srs/dar)