Nirmaya, yang merupakan moniker untuk proyek solo Irma Hidayana, mengeluarkan single debutnya yang berjudul Bila Malam Terkembang. Lagu itu ditulis oleh Reza Ryan.
Dalam penggarapan lagu tersebut, Nirmaya terinspirasi oleh musik bernuansa chamber pop, baroque pop dan nuansa musik California.
Bila Malam Terkembang adalah lagu yang didedikasikan untuk orang-orang yang berbuat kebaikan tanpa mengharapkan imbalan. Orang-orang tersebut kerap kali terlupakan, maka lagu itu bercerita mengenai perjuangan dari sosok yang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bila Malam Terkembang mengisahkan kebaikan hati orang-orang yang berjasa kepada sesamanya tanpa pamrih. Lagu ini menghadirkan sosok pahlawan tanpa jasa. Sayangnya, justru sosok pahlawan yang seperti ini kadang tenggelam dan dilupakan," jelas Nirmaya dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (6/11/2020).
Menurut Nirmaya, melihat masih berlangsungnya masa pandemi COVID-19 hingga saat ini, Bila Malam Terkembang dapat diperuntukkan bagi para tenaga medis yang bekerja tanpa kenal lelah.
"Di kala pandemi saat ini, lagu ini mengingatkan jasa tenaga kesehatan yang mempertaruhkan dirinya untuk merawat kehidupan orang lain," tulis dia.
Pesan dalam lagu itu tercermin dalam penggalan liriknya,"Di ujung langkah tengara // Alur tak bertanda // Mati padam jejaknya // Di pusara jiwa-jiwa."
Untuk penulisan lirik, Nirmaya memang sengaja menggunakan bahasa Indonesia dengan diksi yang kerap ada dalam lagu-lagu tembang kenangan agar memberikan kesan yang abadi.
Bila Malam Terkembang direkam di Kios Ojo Keos dan Masak Studio, Jakarta Selatan. Uniknya, lagu itu direkam selama masa pandemi virus Corona.
Dalam proses pembuatannya, Nirmaya dibantu sejumlah musisi lainnya, di antaranya Thareq Satria pada drum, Marvin Muhammad pada bas, dan M. Asranur pada piano, pianika dan kibor.
Proyek musik Nirmaya digagas oleh kolektif OKE SIP sebagai salah satu roster dari Idiiw records.
(srs/aay)