Artis Roro Fitria belum lama ini membuat sebuah lagu dari kisah hidupnya yang cukup banyak diterpa masalah. Roro sempat dibekuk lantaran narkoba hingga harus kehilangan sosok ibu karena meninggal dunia.
Dari perjalanan kisahnya itu, Roro kemudian merangkumnya dalam sebuah lagu, Rindu Ibu. Lagu tersebut juga sebagai apresiasi sosok ibunya yang selalu menemani Roro dalam persidangan.
"Lagu true story kisah hidup nyai yang mana selain bisa di apresiasi sama temen-temen masyarakat semuanya diapresiasi oleh industri musik Indonesia dan bisa menjadi obat kangen rindu bagi temen-temen yang nasib sama, ditinggal oleh ibu," tutur Roro kepada detikcom sambil menahan tangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Roro Fitria Disebut Jual Gunung |
Dijelaskan Roro, dalam pemilihan kata untuk setiap lirik dibuat dari isi curahan hatinya. Roro mengaku sangat terpuruk ketika ia harus kehilangan ibunya untuk selamanya.
"Jadi di situ semuanya dari pemilihan kata-kata dari bait-baitnya itu curahan hati nyai. Ya tau sendiri nyai kemarin sangat dekat sama ibu, ketika nyai terpuruk pun di setiap persidangan ibu tidak pernah absen. Selalu dampingin nyai," tutur Roro.
Selain itu, dalam proses penggarapan lagu tersebut Roro mengaku tenggelam dalam emosionalnya.
![]() |
Roro selalu melibatkan dirinya dalam proses pembuatan lagu. Saat rekaman lagu Roro menggunakan baju dari mendiang ibunya. Saat pembuatan video pun Roro Fitria memilih lokasi di kediamannya yang banyak menyimpan ingatan perihal sang ibu.
"Jadi kalau berbicara tentang emosional, saya ngomong tentang lagunya saya sudah berkaca kaca ya. Jadi sangat ketika pembuatan recordingnya video klip segala macam saya terlibat," jelas Roro.
"Semuanya sangat menyentuh nyai. Pas recording nyai juga pakai bajunya ibu. Nyai merasa ketika memakai baju beliau saat recording nyai lihat sosok beliau support dateng dengan baju itu," tuturnya.
Roro Fitria menyebut permasalahan yang sempat dialaminya memang menjadi kesulitan dalam hidupnya. Saat Roro menangis ia merasa hal itu merupakan sifat manusiawi dari dirinya.
"Kalau untuk batin nyai emang harus nyai jalani ya. Emang itu manusiawi. Tidak ada seorang anak yang punya cobaan bertubi-tubi, mulai ditangkep, masuk penjara, rumah kemalingan, ditinggal ibu meninggal, itukan sangat luar biasa. Menangis sedih itu manusiawi," tutup Roro.
(pig/dar)