Tantri dan Chua Kotak Adaptasi Dengan Normal Baru

Tantri dan Chua Kotak Adaptasi Dengan Normal Baru

Pingkan Anggraini - detikHot
Kamis, 16 Jul 2020 07:15 WIB
Kotak Band
Kotak. Foto: Asep Syaifullah
Jakarta -

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta belum berakhir. Meski begitu sebagian lapisan masyarakatnya sudah diperbolehkan kembali beraktivitas.

Meski begitu, penerapan protokol kesehatan diterapkan dalam berbagai aktivitas masyarakat di era normal baru (new normal).

Sebagai musisi, Tantri dan Chua yang merupakan personel dari grup band Kotak mengaku kian beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan tersebut. Mereka harus melakukannya karena aktivitas pekerjaannya sebagai publik figur sudah mulai berjalan lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beradaptasi dan juga mengubah keadaan sih. Kami yang jarang cuci tangan sekarang harus rajin cuci tangan, harus pake masker segala macam," tutur Tantri saat ditemui bersama Chua di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (15/7/2020).

Lucunya, Tantri mengaku kerap kali lupa membawa barang-barang yang seharusnya ia bawa karena telah terlalu lama berada di rumah.

ADVERTISEMENT

"Terus juga kebiasaan rebahan ataupun kegiatan-kegiatan di rumah dan akhirnya harus berkegiatan lagi. Kayak tadi aku sudah dua hari yang ketinggalan dompet lah, pompa asi lah, karena aku lagi menyusui," jelas Tantri.

Sedangkan Chua mengaku sempat merasa khawatir untuk menjalankan masa new normal. Namun dia juga merasa rindu dengan teman-temannya yang sudah lama tak bertemu karena pandemi Corona.

"Deg-degan juga sih. Kalau sekarang lebih ke kangen kali ya, kita kan udah nggak pernah ketemu juga," ungkap Chua.

Dijelaskan Tantri, ia banyak memberi pengawasan dan pengajaran terhadap anaknya untuk permasalahan pandemi ini. Termasuk dalam kepentingan mencuci tangan dan menggunakan masker.

"Kalau kita sih udah kurang lebih ngomong kalau sekarang lagi ada virus, tapi kan yang dimengerti sama dia aja," ungkapnya.

"Intinya bilang virus ini membahayakan kalau kamu nggak cuci tangan, kalau keluar rumah harus pake masker. Kalau lagi di rumah nggak apa-apa nggak pakai masker. Jadi dia tau, kalau memang mau keluar ya harus pakai masker," papar Tantri.

Berbeda dengan Tantri, anak Chua lebih aktif untuk memasuki era new normalnya. Banyak mendapatkan arahan dari orang tuanya terkait kesehatan membuat anak Chua memilih untuk berdiam diri di rumah.

"Kadang kalau dikasih tau mau keluar tapi nggak boleh pegang-pegang, pakai masker, eh di rumah aja deh," tutur Chua.

Perbedaan watak antara anak Tantri dan Chua juga berpengaruh pada cara mereka mengatasi kebosanan sang anak. Selama masa karantina, anak Tantri cenderung dapat lebih tenang. "Kalau dia masih bisa duduk tenang, nyanyi-nyanyi aja, dancing, menggambar, itu masih tenang," ujar dia.

Sedangkan Chua kerap merasa kesulitan menghadapi anaknya yang aktif. "Nggak bisa, duduk online aja di depan laptop nih wah nggak bisa," tutur Chua.

Beruntung Chua memiliki salah satu alat yang dapat mengalihkan perhatian sang anak. "Jadi kebetulan aku ada kado dia dari waktu usianya masih satu tahun, bak mandi yang gede gitu. Itu aku pompa aku taro di dalam rumah. Jadi buat dia loncat-loncat di situ. Dia mau main bola, apa terserah. 'Mama mau main air', yaudah cuci aja motornya main air sana," ungkap Chua.




(pig/srs)

Hide Ads