Electronic Music Producer Contest (EMPC) kembali digelar. Kegiatan ini disebut melanjutkan kesuksesan pada edisi pertamanya oleh ICEPERIENCE.ID.
EMPC 2020 juga digadang-gadang sebagai bentuk konsistensi menyuarakan kemajuan industri musik elektronik di Tanah Air.
"Ini tahun kedua EMPC. Kenapa dilaksanakan lagi tahun ini? Karena sejujurnya tahun lalu itu programnya cukup bagus dan bisa menghasilkan karya yang cukup bagus, makanya diselenggarakan lagi," ujar Diop Saputra, salah satu perwakilan ICEPERIENCE.ID, saat jumpa pers secara virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini EMPC 2020 mengusung tema Localize Movement yang dimaksud untuk mewadahi sejumlah talenta dari Tanah Air untuk berkarya hingga kancah luar negeri.
Lebih lanjut, dengan awal menjadi wadah bagi talent lokal, EMPC 2020 ini juga bertujuan untuk memperkuat ekosistem musik dansa elektro (edm) di Tanah Air.
"Kami berkomitmen ingin tetap konsisten menyuarakan Localize Movement yang artinya ingin mewadahi talent lokal agar bisa terus membuat karya berkualitas yang baik di kancah dalam dan luar negeri. Jadi akan bisa naik ke level yang lebih tinggi," tutur Diop.
"Ketika kami sudah memberi wadah, ujungnya kan, output kedepannya, maunya ini bisa mempekuat ekosistem edm di Indonesia," lanjutnya.
Bukan hanya itu, kali ini ICEPERIENCE.ID bekerja sama dengan Barong Family yang merupakan label rekaman dari Amsterdam, Belanda.
Pihak Barong Family kemudian mengutus Yellow Claw yang merupakan duo DJ untuk menjadi juri dalam ajang kali ini. Tak sendirian, Yellow Claw juga ditemani sederet DJ profesional dari Indonesia untuk menjadi juri, seperti Dipha Barus, Winky Wiryawan, dan Eka Gustiwana.
![]() |
"Tahun ini, yang pertama, bertepatan dengan pandemi, jadi secara teknis ada yang beda. Kedua, tahun lalu dengan record label dari Amerika Serikat (88 Rising), tahun ini dengam Barong Family dari Amsterdam," tutur Diop.
"Ketiga, tahun ini kita gandeng beberapa juri, yaitu Dipha Barus, Eka Gustiwana, Wingky Wiryawan, dan Yellow Claw. Ini jadi kebanggan untuk produser lokal karena karyanya bisa dikurasi langsung sama Yellow Claw," sambungnya.
Lebih lanjut, Lintang Kinasih selaku organizer EMPC 2020 pun turut menjelaskan cara pendaftaran serta persyaratan apa saja untuk mengikuti ajang ini.
"Tinggal daftar di web iceperience.id, masukin nama dan lagu. Lagu itu juga harus dipastikan lagunya bisa di download oleh kami. Maksimal peserta bisa kirim tiga lagu. Nanti juri akan pilih kandidat yang bisa menjadi finalis dan bisa ikut ke tahap berikutnya. Pendaftaran dibuka dari tanggal 13 Juli sampai 14 Agustus 2020," tutur Lintang.
"Persyaratannya, harus warga negara Indonesia, terus kompetisi ini berlaku untuk produser perseorangan, duo, atau grup. Boleh yang sudah pro atau masih amatir. Lagunya genre bebas, tapi harus edm dan sesuai dengan semangat livin gelacy. Lagu yang diajukan harus belum pernah ikut kompetisi atau dipublikasikan di mana pun. Durasi lagu maksima tiga setengah menit, bahasa bisa Indonesia atau Inggris," tutup Lintang.
(pig/srs)