Jakarta -
Efek Rumah Kaca (ERK) mengeluarkan mini album berjudul 'Jalan Enam Tiga'. Sebagai bentuk perayaannya mereka menggelar konser bertajuk serupa yang bertempat di M Bloc Space, Jakarta Selatan pada Selasa (28/1/2020).
Konser tersebut dibuka dengan penampilan dari Mad Mad Man. Selepas Mad Mad Man turun dari panggung, giliran Soleh Solihun naik ke atas panggung sebagai pemandu acara malam hari itu.
Soleh pun kemudian menceritakan guyonan tentang bagaimana dirinya pertama kali menonton Efek Rumah Kaca pada 2006 silam. Kehadiran Soleh tampaknya merupakan upaya Efek Rumah Kaca agar penonton tidak bosan menunggu. Formula itu terbukti ampuh sebab guyonan Soleh berhasil mengundang gelak tawa.
Tidak lama setelahnya, Efek Rumah Kaca tampil. Secara garis besar, konser mereka semalam dibagi dalam tiga babak.
Babak pertama, mereka membawakan sejumlah lagu dengan tanpa jeda dan aransemen yang terdengar baru dari yang sebelumnya. Lagu-lagu tersebut terdengar saling susun menyusun hingga membentuk rangkaian yang padu.
'Biru' menjadi lagu pembuka dari babak itu. Di album 'Sinestesia', 'Biru' merupakan lagu panjang yang terdiri dari dua lagu, yakni 'Pasar Bisa Diciptakan' dan 'Cipta Bisa Dipasarkan'.
Dalam konser semalam, 'Cipta Bisa Dipasarkan' dibawakan lebih dulu, di tengah-tengah lagu, penggalan lagu 'Jalang' dinyanyikan, barulah disambung oleh 'Pasar Bisa Diciptakan'.
Foto: Konser Efek Rumah Kaca (Saras/detikcom) |
'Merah', potongan 'Hijau' di bagian hook, 'Nyala Tak Terperi' yang merupakan fragmen dari lagu 'Jingga', 'Di Udara' dengan aransemen baru, 'Ada' yang merupakan fragmen lagu 'Putih', 'Melankolia', 'Kuning', dan 'Desember' versi aransemen Pandai Besi menjadi rangkaian lagu yang dibawakan setelahnya.
Repertoire di babak pertama yang serupa susunan lagu tersebut ditutup dengan 'Mosi Tidak Percaya' dengan aransemen baru. Bisa dibilang penampilan ERK di babak pertama terdengar begitu eksploratif namun sekaligus memukau.
Meski mereka 'memenggal' dan kemudian 'menjahit' kembali lagu-lagu mereka, akan tetapi para penonton yang hadir terlihat dapat menikmati lagu-lagu kesayangan mereka yang dibawakan dengan cara yang lain tersebut.
Kemudian babak kedua adalah merupakan babak dimana ERK membawakan empat lagu baru yang tertuang dalam album 'Jalan Enam Tiga'. Sebelum memasuki babak itu, mereka lebih dulu memutarkan dokumenter singkat mengenai proses penggarapan album tersebut.
Di babak kedua itu, Efek Rumah Kaca terlihat lebih ceria dari penampilan sebelumnya yang terkesan gelap. Babak tersebut diisi oleh 'Jalan Enam Tiga', 'Normal yang Baru', 'Palung Mariana' dan ditutup dengan 'Tiba-Tiba Batu'.
Soleh Solihun kembali naik ke atas panggung. Seperti yang ia lakukan sebelumnya, ia kembali menemani penonton menunggu sembari melemparkan guyonan.
" alt="Bernyanyi Bersama Efek Rumah Kaca di Konser 'Jalan Enam Tiga'" class="p_img_zoomin" /> Foto: Konser Efek Rumah Kaca (Saras/detikcom) |
Walau konser terbilang panjang, tidak ada kata bosan dalam pertunjukan semalam. Penonton tidak dibuat merasa menunggu dan Efek Rumah Kaca memberikan sajian yang terbilang tidak diduga.
Babak ketiga lalu dibuka dengan 'Tubuhku Membiru Tragis'. Barulah di babak ini, Efek Rumah Kaca tampil dengan sebagaimana biasanya.
Sejumlah lagu yang mereka bawakan pada babak ini, mulai dari 'Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa', 'Kamar Gelap', 'Menjadi Indonesia', 'Balerina', 'Putih', 'Seperti Rahim Ibu', hingga 'Desember' berhasil membuat penonton bernyanyi bersama.
Bila ada hal di luar penampilan yang bisa dipelajari dari Efek Rumah Kaca malam hari itu adalah bagaimana ERK menyadari bahwa konser tersebut bisa berjalan karena bantuan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya.
" alt="Bernyanyi Bersama Efek Rumah Kaca di Konser 'Jalan Enam Tiga'" class="p_img_zoomin" /> Foto: Konser Efek Rumah Kaca (Saras/detikcom) |
Sebelum memulai lagu 'Desember', Cholil memperkenalkan satu persatu personel, pemain tambahan, dan penyanyi latar yang ada di atas panggung. Ia kemudian memberikan penghargaan pada timnya dengan berterima kasih pada orang-orang yang terlibat dengan sangat rinci.
Ia bahkan menyebut nama mereka yang ada pada bagian tata suara, tata lampu, hingga penjualan tiket. Hal rinci itu rasanya jarang dilakukan oleh musisi lain.
Biarpun pada babak ketiga aransemen dibawakan sebagaimana biasanya, bukan berarti babak ini berjalan tanpa kejutan. Menjelang akhir penampilan, ERK memanggil Adrian Yunan untuk naik ke atas panggung.
'Sebelah Mata' dan 'Cinta Melulu' yang dibawakan bersama Adrian Yunan menjadi penutup yang manis sekaligus berkesan di malam itu.
Halaman Selanjutnya
Halaman