Penampilan band metal asal Bandung tersebut dibuka oleh tayangan yang menunjukan seorang penyiar televisi berbicara, "Dengan bangga kami mempersembahkan, Seringai!"
Lalu para personel Seringai pun tampil membawakan lagu pembuka, yakni 'Program Party Seringai' dari album 'Taring' (2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang vokalis Arian pun menyadari hal tersebut. Ia malah menjadikan hal itu sebagai guyonan yang mencairkan suasana dan membuat para penonton tertawa.
"Siapa bilang kami metal-metal hanya bisa berbaju hitam, ini baju sebenarnya (Arian menyebutkan sebuah brand baju impor)," candanya kepada penonton yang hadir di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7/2018).
"Ini lagu baru dari kami tentang keadaan sosial politik saat ini, ketika agama dijadikan jualan," ungkapnya lagi kemudian menyanyikan lagu 'Persetan'.
Rupanya para personel Seringai belum puas mencurahkan isi hati mereka tentang betapa mereka merasa asing berada di We The Fest untuk pertama kalinya.
"Wangi sekali ya," kata Arian. Tampaknya penonton dengan cepat bisa menikmati penampilan mereka. "Coba tes kedua, angkat lagi tangannya," ucapnya lagi.
Para penonton pun serentak mengangkat tangan sambil bertepuk tangan. Lagu 'Tragedi' pun dibawakan.
Setelah meminta maaf karena ada dua lagu yang harus terpotong dari set mereka hari itu, Seringai pun langsung membawakan single terbaru mereka yang bertajuk 'Selamanya'.
Single 'Selamanya' merupakan salah satu lagu yang ada di album baru mereka, 'Seperti Api', yang segera rilis esok hari, 22 Juli 2018.
'Dilarang di Bandung' pun menjadi lagu penutup mereka hari itu. Sejumlah penonton berteriak dan bertepuk tangan.
Tampilnya Seringai di We The Fest 2018 membuktikan bahwa musik adalah hal yang cair dan bisa menyatu dengan siapa saja dan dimana saja.
Jadi, tak perlu lagi mengkotak-kotakan seperti apa seharusnya musik dinikmati. Sudah saatnya sekat-sekat yang justru membatasi cara menikmati musik dihilangkan. Cukup dengarkan dan rasakan.
Tonton juga: Seringai, Band Metal Pertama yang Hadir di WTF
(srs/dar)