Sisitipsi Akui Perfeksionis di Album Kedua

Sisitipsi Akui Perfeksionis di Album Kedua

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Selasa, 22 Mei 2018 08:40 WIB
Foto: dok. Sisitipsi
Jakarta - Setelah melepas single 'Bomat!', grup musik jazz Sisitipsi juga akan merilis album keduanya pada Juli 2018. Album tersebut akan berisikan 9 lagu yang dikumpulkan dan direkam dalam jangka waktu satu tahun.

Menurut vokalis Fauzan Lubis, dalam jangka satu tahun tersebut, paling lama adalah proses rekaman. Para personel Sisitipsi yang terdiri dari Aditya Rahman (drum), Eka Wiji Astanto (kontrabass), Hendar Dikas Anggara (kibor), Fauzan Lubis (vokal), Amoroso Romadian (trombon), dan Rian Rahman (gitar) memang sangat teliti terhadap segala bunyian yang ada di dalam lagu mereka.



"Kami proses rekamannya aja 6 bulan dari Desember (2017). Kami karena belajar sih lebih tepatnya. Ini kan sebenarnya karena kami ketemu di IKJ (Institut Kesenian Jakarta), kuliah musik, di sini kami juga ranah belajar kan ya, kami latihan terus, keep trying, keep practice. Jadi pada saat ngerekam pun kita butuh teknik yang baik," terangnya saat ditemui di Qubicle Center, Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fauzan Lubis mencontohkan saat Sisitipsi tengah dalam proses merekam aransemen String, kemudian ada suara yang kurang pas. Alih-alih membiarkannya, mereka pun memilih untuk mengulang proses perekaman suara. "Kaya kemarin kami ngerekam string, padahal string-nya udah bagus banget, tapi waktu di-edit, wah ternyata masuk cello, karena kami kan ngerekamnya bareng-bareng. Yaudah mau nggak mau take ulang deh," ceritanya.



Baginya, hal tersebut murni karena seluruh personel Sisitipsi mengenyam pendidikan di bidang musik, bukan karena adanya beban ingin mengungguli album pertama mereka. Secara pribadi, Fauzan Lubis mengaku perasaan terbebani itu memang sempat ada, namun menurutnya ia tak mau ambil pusing.

"Sedikit, jujur gue ngerasain (beban). Kebetulan gue juga 'Alkohol' itu gue yang bikin, musik dan lagunya dan banyak orang yang bilang, ya nggak tahu sih ya, karena mungkin banyak omongan dari luar juga, gue merasa seperti ini ya, kaya ada yang bilang 'Alkohol' terlalu pecah lah, terlalu ini, itu. Lo harus bikin yang lebih pecah lagi lah. Balik lagi, dulu gue awal-awal sempat ngerasain kaya gitu, cuma ujung-ujungnya gue balik lagi ke judul lagu gue, 'Bomat!' jawaban gue," urainya.



Kendati begitu perfeksionis terhadap karyanya, menurut Fauzan, yang membuat ia dan rekan-rekannya harus merasa cukup dengan karya yang mereka kerjakan adalah justru ketika memposisikan diri mereka sebagai pendengar.

"Ibarat gini deh, kalau di festival vokal jaman dulu, ibarat, wah kalau suaranya makin keriting, makin tinggi, beuh makin oke. Padahal itu kan sebenarnya kalau dinikmatin orang nggak perlu juga kan, kan kita harus memberikan porsi yang pas kan untuk telinga orang, ya kaya gitu-gitu deh contoh kecilnya. Jadi gue mencoba memposisikan diri sebagai pendengar," terangnya.

"Jadi kami harus tahu kapasitas cukupnya di mana sih. Harus jeli sama kapasitas cukupnya itu. Karena nggak cuma gue doang sih, karena banyak seniman itu yang dulunya pasti, waktu jaman 'liar-liarnya', wah nggak akan pernah cukup," katanya lagi. (srs/wes)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads