Dari orang-orang yang terlibat di dalamnya, semuanya sepakat bahwa kolaborasi tersebut harus dijalanjutkan.
"Saya percaya bahwa semua perlu kolaborasi. Buat ke depannya, kolaborasi adalah kunci. Mudah-mudahan dengan kerja barengan yang sudah dilakukan semakin banyak lagi kerja barengan dan mudah-mudahan bisa jadi solusi," ungkap Najelaa Shihab ditemui di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang namanya gerakan baik, perlu kerja bersama-sama, nggak mungkin sendiri. Sendiri mungkin bisa tapi efeknya nggak besar. Kami sadar betuk bahwa ini sebuah gerakan yang baik," kata Tompi.
"Kalau project ini mbak Ela (Najelaa Shihab) kerjakan sendiri mungkin nggak sanggup, tapi ternyata bareng-bareng bisa," lanjutnya.
Mengingat musisi yang terlibat dalam proyek ini memiliki jam terbang yang cukup tinggi di dunia musik, bagaimana kesibukan masing-masing apabila proyek kolaborasi ini dilanjutkan?
Mengenai hal tersebut, para musisi tak terlalu ambil pusing. Menurut mereka, kolaborasi tersebut tetap bisa berlanjut apabila mereka meluangkan waktu.
"Kalau kolaborasi ini diniatkan, bayangkan saja betapa sibuknya Bung Glenn (Glenn Fredly), Vidi, mas Azis, semuanya ya, tapi ternyata dalam waktu satu malam lagunya jadi," jawab Endah Widiastuti.
"Kurang lebih, total pengerjaan dari proyek ini cuma kurang dari seminggu. Video klipnya kufang lebih dua atau tiga hari sudah jadi," sambungnya.
Selain pembuatan lagu, dalam program '#SemuaMuridSemuaGuru' diadakan pula kompetisi fotografi yang didukung oleh Timur Angin, Anton Ismael, Rendha Rais, dan Edward Suhadi.
Semua keuntungan yang terkumpul akan didonasikan untuk program sosial bernama 'Kirim Budi'.
Saksikan video 20Detik untuk mengetahui kolaborasi sederet penyanyi dalam Semua Murid Semua Guru di sini:
(srs/dar)