Diakhiri oleh hujan confetti yang terasa prematur, nyatanya hal itu mampu menyalakan semangat penonton sejak awal konser.
"Bagaimana kabar kalian semua malam ini? Apakah semuanya merasa baik?" ungkap vokalis Danny O'Donoghue kepada para penonton yang berkumpul di The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya The Script untuk memuaskan penonton dimulai sejak awal konser. Danny O'Donoghue dengan susah payah berusaha berinteraksi mengenakan bahasa Indonesia. "Cinta mati! Cinta mati!" serunya.
"Sudah cukup lama kami tidak ke sini. Kalian selalu menjadi alasan mengapa kami kembali ke sini. Lagu berikutnya adalah lagu yang membuat kami dapat berada di sini," kata sang vokalis kemudian mengawali lagu 'The Man Who Can't Be Moved'.
Di awal lagu, Mark Sheenan dan Glen Power sengaja tidak memainkan alat musiknya. Mereka memberikan kesempatan untuk para penonton yang membuat berisik ruang konser dengan nyanyian mereka. Lagu tersebut diakhiri dengan teriakan panjang para penonton.
![]() |
Namun tak hanya membawakan lagu di album baru, porsi lagu-lagu di album lama beserta hitsnya pun ikut dimainkan.
'If You Could See Me Now' hingga 'If You Ever Come Back' menjadi lagu yang dilantunkan selanjutnya.
Baca juga: Kata Penonton Sebelum Nonton The Script |
Malam ini, The Script seakan ingin membuat semua orang gembira. Bila di panggung utama hanya penonton dari kelas Gold yang bisa menyaksikan mereka dari dekat, mereka pun mendatangi para penonton di kelas Festival.
Panggung kecil yang baru saja dirakit pun menjadi tempat mereka memainkan dua lagu secara akustik, yakni 'Together We Cry' dan 'Never Seen Anything Quite Like You'. Tak hanya tiba-tiba tampil di tengah-tengah penonton, band asal Irlandia itu juga mengejutkan penonton dengan Danny O'Donoghue yang tiba-tiba berganti baju mengenakan baju batik.
Selepas membawakan dua buah lagu, mereka pun berpindah tempat. Penonton seakan tak mau melepaskan pandangan mereka dari para penonton The Script. Tampaknya mereka menebak-nebak kemana mereka akan pergi.
Rupanya kini giliran penonton di kelas Diamond yang disambangi oleh mereka. Mereka tampak semakin aktif bergerak dan membuat penjaga cukup kewalahan. Penonton pun berduyun-duyun berlari mendekat.
![]() |
Perhatian para penggemar mereka teralihkan, mereka pun sibuk mengabadikan momen langka yang mungkin tak akan terulang tersebut.
Kembali ke panggung utama, 'Rain' yang menjadi single dari album 'Freedom Child' pun dibawakan. Para penonton semakin kompak bernyanyi bersama.
Sesaat lampu panggung padam. Dengan kompak, teriakan "Lagi! Lagi! Lagi!" berderu memenuhi ruangan.
Setelah menunggu beberapa saat, The Script kembali. Mereka memasuki sesi encore dengan lagu 'No Good in Good Bye'.
Para penonton seolah belum mau pulang bila lagu 'Breakeven' belum dimainkan. Dengan kompak mereka berseru, "Breakeven! Breakeven!"
Permintaan mereka pun dituruti, The Script memainkan lagu tersebut. Pesan perdamaian pun dibaca oleh mereka sebelum menutup malam dengan lagu 'Hall of Fame'.
![]() |
"Kami akan segera kembali. Segera!" janji Danny O'Donoghue.
Sepanjang konser, The Script berkali-kali memuji Indonesia dan mengatakan senang bisa kembali. Ini memang bukan kali pertama mereka tampil di Indonesia, namun kali ini aksi panggung mereka terasa seperti kado. (srs/dar)