Wanita Menjajah Pria di Single Baru KunoKini

Wanita Menjajah Pria di Single Baru KunoKini

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Kamis, 17 Mar 2016 21:22 WIB
KunoKini, (Ki-Ka; Fikri, Bhismo dan Bebi) / Foto: Reno Hastukrisnapati Widarto
Jakarta -

Tepat tadi malam, Rabu (16/3/2016), band bergaya etnik KunoKini merilis single terbarunya dengan judul 'HeyBeb!'. Tak sesederhana judulnya, lagu tersebut punya cerita tentang penjajahan.

Penjajahan yang menjadi tema besar mereka adalah tentang laki-laki dan perempuan. Menurut KunoKini, selama ini sebetulnya para perempuanlah yang mengendalikan semuanya dan menjajah laki-laki.

"Lagu 'HeyBeb!' itu dibikin dari cerita personal kami. Kami ingin bercerita bahwa sebetulnya banyak cewek yang lebih nakal daripada laki-laki. Yang memegang kendali itu cewek, yang lebih canggih itu cewek. Kalau mau bermain api, cewek itu yang lebih canggih dari kita," ungkap vokalis Bhismo kepada detikHOT saat bertamu beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena nggak ada penjajahan terhadap wanita. Adanya pria yang dijajah perempuan," sambungnya Bhismo lagi disambut tawa dua personel lainnya, Bebi dan Fikri.



Di malam peluncuran juga, band yang berdiri sejak 2003 itu sekaligus memperkenalkan rekan kolaborasi mereka, Svara Liane. Grup yang bekerja sama untuk meramaikan musik KunoKini dengan instrumen bass, saxophone, terumpet, trombone serta ada dua penyanyi latar perempuan.

"Sebetulnya lagunya sudah ada dari 2012," celetuk Bebi.

Sehingga dari segi musik, 'HeyBeb!' menyatukan dengan riuh dua elemen yang kontras. KunoKini dengan instrumen tradisionalnya seperti taganing Batak, rebana, soko guru, bonang Jawa dan kangkanung Kalimantan. Dan, Svara Liane dengan instrumen modern-nya. Irama musiknya juga perpaduan dari hip-hop dan sedikit reggae, ditambah suara seksi Kalulla di divisi vokal.

"Single ini akan jadi jembatan untuk album berikutnya. Rencananya di semester ke-2 tahun ini," tutup Fikri.

KunoKini berdiri sejak 2003 dan populer sebagai grup musik yang berhasil menyampaikan bunyi-bunyian dan instrumen musik tradisional ke masyarakat urban. Sebuah album telah dirilis dengan judul 'Reikarnasi' pada 2010 silam.

(mif/mmu)

Hide Ads