Malah ternyata, faktanya materi 'Sinestesia' sudah dikerjakan sejak 2009. Berarti, ERK memendam selama enam tahun sampai akhirnya dirilis 2015 lalu.
"Materi albumnya itu sudah dikerjakan dari Desember 2009, saat itu Akbar sudah mulai rekaman drum. Awalnya bukan untuk album ini, tapi untuk proyek kompilasi. Lalu berjalan dan memang nggak benar-benar efektif sih. Terputus karena kondisi kesehatan gue juga, karena gue harus full istirahat dua bulan. Terus Cholil berangkat ke Amerika sekitar 1,5 tahun," cerita bassis Adrian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain penjelasan tadi, tertundannya 'Sinestesia' juga disebabkan oleh ide segar trio pelantun 'Balerina' itu untuk menggabungkan beberapa harmoni lagu ke dalam satu judul lagu. Sehingga menjadikan tiap judul dari enam lagu di dalam albumnya berdurasi hingga hampir 14 menit.
"Konsep albumnya dari awal 2010 itu sudah diomongin, bahwa akan menggabungkan dua lagu jadi satu. Jadi, kita juga belajar keras untuk bikin itu jadi manis, jadi nyambung. Sampai album akhirnya selesi November selesai, yang terakhir direkam itu lagu 'Merah'," ujar Adrian lagi.
"Idenya karena kita belum pernah melakukan itu di album sebelumnya. Kebetulan kita-kita juga senang dengan lagu-lagu berdurasi panjang. Jadinya kita coba di sini, mengumpulkan beberapa tema nada dan digabung jadi satu, kita belajar menjahit biar terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh," timpal drummer Akbar menegaskan.
Kini album 'Sinestesia' sudah bisa didengarkan semua penggemarnya. Bahkan ada kesempatan untuk menikmati secara gratis dengan mengunduh di situs resmi ERK. Selain itu, Rabu (13/1) besok, band pelantun 'Putih' itu juga akan menggelar konser tunggalnya di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. (mif/mmu)