Keduanya akan tampil pada Sabtu (11/1/2014) dengan jam yang berbeda. Lewat pemainan piano solo, Nial akan 'Menafsir Maestro Amerika' pada pukul 16.00 WIB. Nial akan memainkan kembali karya-karya Charlie Parker, Richard Clayderman, Bud Powell, Hank Jones hingga Nat King Cole. Sedangkan dari Tanah Air, Nial memilih karya-karya Ismail Marzuki dan Chandra Darusman untuk ditafsirkan ulang.
Mengenal piano di usia 2,5 tahun, Nial memutuskan belajar jazz secara serius di usia 15 tahun. Ia adalah lulusan Berklee College of Music, Boston, dan The Juilliard School, New York. Nial mendapat pengajaran dari sejumlah musisi jazz kelas dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nita Aartsen sendiri adalah pianis, vokalis, dan arranger yang memiliki pengalaman panjang bermain musik di Eropa. Setelah belajar jazz kontemporer selama tiga tahun di Moskow, ia kembali ke Indonesia pada 1986 dan menjadi Pianis Kenegaraan Republik Indonesia selama 15 tahun. Bersama grupnya, Nita akan memainkan komposisi yang terinspirasi oleh karya J.S. Bach, Wolfgang Amadeus Mozart, Ludwig van Beethoven, Franz Schubert dan Robert Schumann.
Salihara Jazz Buzz 2014 digelar di Komunitas Salihara, Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tiket untuk tiap acara seharga Rp75.000 (umum) dan Rp35.000 (pelajar/mahasiswa). Setelah pekan pertama yang diisi oleh Nial Djuliaro dan Nita Artsen Group, berikut jadwal selanjutnya:
Sabtu, 18 Januari 2014
16.00: 'Sayap Kecil Jimi Hendrix' oleh Glen Dauna Project
20.00: 'Ini Hanya The Beatles' oleh Indro Hardjodikoro The Fingers
Sabtu, 25 Januari 2014
16.00: 'Nada Biru Thelonious Monk' oleh Sri Hanuraga & Adra Karim
20.00: 'Kepada Chick Corea' oleh Indra Lesmana Group
(mmu/mmu)