Konser dengan Sentuhan Personal ala Uthe

Konser 25 Tahun Ruth Sahanaya

Konser dengan Sentuhan Personal ala Uthe

- detikHot
Jumat, 26 Nov 2010 00:32 WIB
Jakarta - 25 tahun berkarya, Ruth Sahanaya menggelar konser. Hangat, penuh sentuhan pribadi, namun tetap meriah, begitulah suasana konser ala diva Indonesia itu.

Konser bertajuk '25th Anniversary' tersebut digelar di Jakarta Convention Center, Kamis (25/11/2010). Kira-kira pukul 08.15 wib, konser pun dimulai dengan slideshow perjalanan hidup Uthe sejak kecil, awal karir, hingga kini.

Tentang suara, tak perlu diragukan lagi. 25 tahun bukan waktu yang singkat bagi Uthe untuk bisa tetap bertahan di industri musik yang semakin kompetitif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana hangat ala Uthe sangat terlihat dalam konser ini. Jika biasanya antara panggung dan penonton ada jarak, kali ini tidak ada sama sekali.

Sambil bernyanyi, tak jarang istri Jeffry Waworuntu tersebut masuk ke jejeran penonton platinum (VIP) dan mengajak mereka menyumbang suara. Uthe juga rajin menyapa satu persatu orang yang ia kenal layaknya seorang tuan rumah dalam sebuah pesta.

"Mana kakak saya, Harvey Malaiholo? Eh ada Titi DJ, Ovy, I love u," sapa Uthe kepada teman-temannya yang hadir.

Selain seringkali menggunakan waktu untuk menyapa, ibu Nadine dan Mabelle tersebut juga kerap mengucapkan terimakasih kepada rekan dan teman yang sudah membantunya selama ini. Mulai dari pelatih vokal sampai personal trainer fitness tak lupa ia apresiasi.

Di tengah acara bahkan kedua anak Uthe pun sempat eksis bersama sang ibu. Sebuah kursi dan meja berisi frame foto-foto Uthe dan keluarga menghias pojok kiri panggung.

Uthe bersama kedua anaknya duduk di situ. Lalu dimana sang suami Jeffry Waworuntu? Ketika dipanggil Jeffry hanya muncul lewat bigscreen yang ada di kanan dan kiri panggung.

Dalam video ala Charlie film 'Charlie's Angels' Jeffry pun menceritakan sosok Uthe sebagai istri yang mengagumkan. Usai video Jeffry selesai, Uthe dan kedua putrinya pun bernyanyi bersama.

Sampai akhir acara, suasana hangat ini tidak berakhir. Sebelum mengakhiri konser, Uthe memperkenalkan satu-satu personel musiknya, termasuk music director, Andi Rianto dan Magenta orkestra yang mengiringinya.

Walau suasana hangat, namun aura 'festive' dari perayaan 25 tahun Uthe berkarya tetap terasa meriah. Aura festive banyak dihadirkan lewat kostum penari yang bernuansa ceria dengan aksesoris bulu dan aksen glamor.

Uthe sendiri tampak menawan dengan gaun-gaun yang mewah namun berkarakter. Tiga desainer kondang Indonesia, Didi Budiardjo, Denny Wirawan, dan Adesagi Kirana menjadi pendukung utama dalam urusan kostum sang diva.

Uthe memang tidak 'pelit' memanjakan penggemarnya dalam konser ini. Puluhan lagu dimainkan hingga konser berakhir sekitar hampir pukul 23.00 wib. Waktu yang cukup 'generous' untuk sebuah konser.

Dokumentasi 25 tahun Berkarir

Dalam konser kali ini, hampir semua lagu yang dinyanyikan memiliki makna dalam perjalanan karirnya. Lagu 'Ada' yang mengawali karir Uthe dinyanyikan dengan iringan Aminoto Kosim yang juga berjasa dalam mengorbitkan ibu dua anak tersebut.

Perempuan yang telah merilisi 13 album itu juga menghadirkan lagu 'Harus Kumiliki' yang pernah dinyanyikan bersama trio libels di sebuah festival musik di Finlandia dan lagu 'Kaulah Segalanya' yang membawa penghargaan untuk Uthe dan Erwin Gutawa di Tokyo. Sebagai kilas balik, wanita kelahiran 1 September 1966 tersebut juga menyanyikan 3 buah lagu yang pernah dibawakannya ketika mengikuti Festival bintang radio dan televisi tahun 1983.

Selain lagu kenangan, Uthe juga mengapreasiasikan kecintaannya pada jazz dengan menyanyikan tiga lagu yang disulap menjadi berirama jazz. Lagu 'Teman Tapi Mesra' ala Duo Maia, 'Cinta Satu Malam', dan 'Amburadul' dibawakannya dalam nuansa jazz.

Tak hanya Jazz personel Di3va tersebut juga mencoba aliran rock. Bersama Kaka Slank ia menyanyikan lagu 'Kamu Harus Pulang' milik Slank.

Selain itu, semua lagu andalan wanita bertubuh mungil itu mulai dari 'Aku Cinta Padamu', 'Merenda Kasih', Terlalu Indah Dilupakan', 'Andaikan Kau Datang' sampai 'Ingin kumiliki' tak ketinggalan dinyanyikan. Sebagai pembuka dan penutup, Uthe pun memilih lagu 'Pesta'.

Penonton yang rata-rata berusia di atas 30 tahun tampak sangat menikmati suguhan kilas balik yang disajikan Ruth Sahanaya. Tak jarang mereka berjoget atau bernyanyi bersama serasa kembali ke era 80an yang menjadi masa keemasan awal karir Ruth Sahanaya. (fta/nu2)

Hide Ads