Teknologi menjadi dua mata pisau yang bisa mengembangkan industri kreatif, namun juga mengancam karena tingkat pembajakan yang tinggi. Seperti 'Furious 7' yang laris manis di box office, namun harus menerima kenyataan pahit ketika melihat derasnya pembajakan secara digital terhadap film ini.
Menurut firma penelusuran pembajakan, Excipio, 'Furious 7' sudah diunduh 2,9 juta kali secara ilegal di Torrent selama pekan pertama pemutarannya. Angka itu diprediksi akan terus bertambah.
Belum lagi pembajakan melalui rekaman penonton usil di bioskop, yang kemudian beredar melalui kepingan DVD. Meskipun kualitas gambar yang dihasilkan tidak bagus, namun peredarannya tetap tak terbendung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Selama Masih Laris, 'Fast & Furious' Masih Akan Terus Berlanjut
'Furious 7' yang dibintangi Vin Diesel menampilkan mobil-mobil keren beserta ledakan di sana-sini. Dua unsur itu tentunya menarik perhatian penonton pria berusia muda, yang disinyalir aktif dalam upaya pembajakan.
Excipio juga melaporkan bahwa pembajakan tertinggi untuk 'Furious 7' berasal dari India (578 ribu), diikuti Pakistan (321 ribu) dan Tiongkok (289 ribu). Sementara Amerika Serikat memiliki kontribusi 251 ribu dan di Inggris sebanyak 101 ribu.
'Furious 7' yang disutradarai James Wan dibuat dengan biaya produksi mencapai US$ 250 juta. Pembajakan yang tinggi tentunya membuat Universal Pictures rugi jutaan dollar.
Baca Juga: Teknologi Mampu Hidupkan Sosok Digital Paul Walker di 'Furious 7'
Tapi studio raksasa itu mungkin masih bisa tersenyum melihat pendapatan debut film ini yang mencapai US$ 146,5 juta di AS dan pendapatan internasional US$ 391,6 juta di pekan pertamanya.
Menurut analis BoxOffice.com, Phil Contrino, pendapatan 'Furious 7' yang tinggi bukan karena akhir cerita yang sedih dan kematian Paul Walker di tengah produksi, sehingga semakin menguatkan kedekatan emosional dengan penonton.
"Aku pikir hasil yang bagus terjadi karena segala hal tentang film ini tampil lebih baik dari yang diperkirakan...Ini kartu yang bagus karena tak banyak film yang bisa dijadikan perbandingan," katanya.
(ich/mmu)