Thanos kini sudah jadi masa lalu di Marvel Cinematic Universe (MCU). Sebelum Avengers: Endgame, makhluk yang berasal dari ras Titanian Eternals itu merupakan sosok supervillain yang paling ditakuti di multiverse. Keinginannya untuk menyeimbangkan alam semesta membuat Thanos mengincar Infinity Stones dan Infinity Gauntlet. Jentikkan jarinya memusnahkan sebagian makhluk hidup di alam semesta secara acak.
Selepas 'Endgame', MCU dihadapkan dengan musuh yang lebih besar dan lebih kuat. Di serial Loki (2021) dia diperkenalkan sebagai He Who Remains (diperankan Jonathan Majors) yang tahu segala sesuatu yang terjadi di semua linimasa alam semesta. Tapi menurut He Who Remains, bukan dia yang seharusnya diantisipasi dan ditakuti. Ada varian lain yang jauh lebih berbahaya dari dirinya. Varian itu bernama Kang The Conqueror.
Diperankan juga oleh Jonathan Majors, Kang The Conqueror merupakan salah satu villain original dari Marvel Comics. Dia punya banyak sekali varian di seluruh alam semesta. Di saat yang sama dia juga sudah bertemu dengan semua varian superhero di multiverse. Tahu kelemahan dan kekuatan semua orang yang akan jadi lawannya jadi salah satu alasan kenapa Kang The Conqueror sangat kuat dan ditakuti.
"Kebrutalan, penyerangan, penaklukkan, dan semua yang ada dalam diri Kang datang dari dunia di mana dia ditempatkan," beber Jonathan Majors dalam fan event Ant-Man and The Wasp: Quantumania di Sydney, Australia, awal Februari ini. Dia hadir bersama dengan Peyton Reed dan Paul Rudd dalam sebuah sesi tanya-jawab terkait film ketiga Ant-Man tersebut di Hoyts Entertainment Quarter.
Di situ Jonathan Majors kemudian menjelaskan lebih banyak (tanpa spoiler) soal karakter Kang The Conqueror. Meski punya label villain, dia sama sekali tak melihat sosok ini hanya dari sisi jahatnya saja.
Jonathan Majors menciptakan karakter Kang seperti halnya manusia lain yang punya emosi. Dia pun menyebut Kang memiliki rasa seperti halnya manusia pada umumnya. Meski memang tidak dipungkiri bahwa ada hal-hal yang terjadi dalam hidup Kang yang membuat dia penuh dengan amarah dan keinginan untuk menaklukkan.
![]() |
"Seperti yang He Who Remains bilang, dia manusia dengan emosi dan juga punya kelemahan seperti makhluk hidup lainnya. Kang The Conqueror punya semua itu. Kang juga mengalami sesuatu yang akan kita tahu nanti, yang membuatnya merasa sangat tersakiti dan terjebak dalam kegelapan. Sejak lama dia punya rencana penyerangan ini, punya keinginan untuk menaklukkan," tambah Jonathan Majors.
Peyton Reed, sutradara Ant-Man and The Wasp Quantumania (yang juga menyutradarai dua film Ant-Man sebelumnya), memuji cara Jonathan Majors menciptakan dan mengembangkan karakter Kang. Sehingga pada akhirnya sosok villain ini tidak hanya punya satu dimensi sebagai penjahat di alam semesta saja.
Lewat Ant-Man and The Wasp: Quantumania, fans akan bisa melihat banyak sisi dari Kang. Hal ini kemudian akan memberikan penjelasan dan jawaban tentang pertanyaan kenapa dia melakukan hal-hal brutal seperti yang digambarkan dalam trailer.
"Jonathan benar-benar serius dalam mendalami karakter ini, karena dia ingin menciptakan karakter yang multi-dimensi dari sosok Kang. (Saat pertemuan pertama) kami bicara tentang Kang sebagai karakter yang tidak hidup di jalan atau garis waktu yang lurus. Hubungannya dengan waktu juga berbeda dengan kebanyakan orang. Dia juga sudah melewati versi kehidupan yang berbeda, saking banyaknya dia sampai tidak bisa ingat siapa yang sudah dia taklukkan dan siapa yang tidak pernah dia taklukkan. Kami juga membahas bagaimana hal-hal itu akan mempengaruhi cara berpikir seseorang," tutup dia.
Ant-Man and The Wasp: Quantumania akan tayang di bioskop 15 Februari 2023.
(aay/pus)