Sineas kenamaan Tanah Air, Angga Dwimas Sasongko, belum lama ini mengisi sebuah kuliah umum. Ia jadi dosen tamu di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
Angga Dwimas Sasongko mengisi mata kuliah Pendidikan Agama. Ia coba mengungkapkan paduan sisi agama dan kebangsaan dalam karya kreatif yang dibuatnya yakni film.
Sosok Angga Dwimas Sasongko sendiri sebelumnya memang cukup dikenal akan gayanya dalam melibatkan isu-isu kebangsaan ke dalam bahasa sinematik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kerap menciptakan tema anti-mainstream, seperti film Foto, Kotak dan Jendela (2006) hingga yang box office Mencuri Raden Saleh (2022).
"Proses kreatif menciptakan karya-karya yang melibatkan diri secara intensif dalam tiap persoalan kebangsaan. Agama berperan di sana," ujar Angga.
Dari kacamata sineas satu ini, topik agama dan kebangsaan eloknya memang dapat bersatu dalam sebuah film.
Melalui penggambaran hidup sehari-hari, paduan topik ini alhasil dapat menyadarkan tentang pentingnya agama dan kebangsaan di tengah masyarakat Indonesia yang plural.
"Film tidak hanya mengenai 'making glory', tapi juga 'making value'. Di sinilah benang merah antara film, agama, dan bangsa bersatu," tutur Angga.
"Yaitu sebuah proses bersama untuk terus melahirkan value (nilai) yang bermakna bagi masyarakatnya," sambungnya.
![]() |
Melalui acara bertajuk 'Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang (kepada Kemanusiaan)' ini setidaknya 1.880 mahasiswa USD terhitung aktif di dalamnya.
Pihak kampus pun berharap kegiatan itu bisa menyadarkan mahasiswa bahwa beriman dan berbangsa punya banyak cara untuk mengekspresikannya.
"Karya seni khususnya sebuah film pun menjadi salah satu sarananya," kata Romo Nikolas Kristiyanto selaku kepala Unit Penyelenggara Matakuliah Pengembangan Pribadi (UP-MPK) USD.
(mau/aay)