Manoj Punjabi
Bos MD Entertainment, Manoj Punjabi turut bergembira dengan pasar Tanah Air yang menaruh minat lebih tinggi pada karya-karya lokal.
Ia pun memiliki visi industri film akan tumbuh jauh lebih besar lagi dan mungkin saja menyaingi Hollywood, setidaknya di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Menurut saya industri perfilman di Indonesia saat ini potensi nya menjadi lebih besar dan sukses di masa pandemi ini, bahkan lebih tinggi dari film Holywood. Film KKN di Desa Penari bisa menjadi film terlaris di sepanjang masa melebihi Dr. Strange pada saat itu. Orang Indonesia sekarang menjadi lebih yakin dengan kualitas tertentu. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu challenge yang cukup besar dalam industri perfilman Indonesia saat ini," jelasnya.
Senada dengan Joko Anwar, Manoj menyebutkan jika saat ini Indonesia belum merdeka dalam berkarya. Perfilman lokal masih punya begitu banyak penghalang dan kurang mendapatkan dukungan.
"Bagi saya, belum murni merdeka. Karena menurut saya merdeka adalah sebuah kata yang memiliki makna bebas. Perfilman Indonesia masih banyak yang menghalangi dan belum murni mendapat dukungan. Semua masih memiliki kepentingan yang belum tentu membela film Indonesia. Bahkan film asing masih mendapatkan lebih banyak perhatian dibandingkan dengan film Indonesia. Tetapi menurut saya, sekarang sudah waktunya karya Indonesia merdeka," harap Manoj.
Prioritas dan dukungan bagi karya-karya lokal masih jadi topik hangat yang diutarakan oleh pria berusia 49 tahun itu. Manoj pun mengambil contoh bagaimana pesatnya industri kreatif di Korea Selatan, khususnya di bidang film.
"Kita harus belajar dari sejarah Korea yang dimana pada tahun 90-an film Korea sempat terpuruk, tetapi sekarang film Korea sudah mendunia dan bukan lagi di domestik. Perfilman Indonesia masih sangat butuh support atau dukungan lebih dari setiap badan untuk memperkuat ekosistem kreatif di Indonesia," pungkasnya.
(ass/pus)