Republik Indonesia akan memasuki usia kemerdekaan yang ke-77 tahun. Dalam rangka menyambut HUT RI, sebanyak 5.000 warga Surabaya mengikuti acara nonton bareng film Lima yang difasilitasi oleh TNI Angkatan Laut Koarmada II.
Selaku produser, Lola Amaria sangat bangga dengan hal tersebut. Sebab, film Lima bercerita tentang Pancasila yang bisa meningkatkan rasa nasionalisme kepada penontonnya.
"Kenapa memilih film Lima, karena ada kaitannya dengan nasionalisme. NKRI harga mati, kan," ujar Lola Amaria.
"Di filmnya sendiri tentang toleransi keberagaman yang mengkokohkan semangat bahwa Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika dan merawat kebhinnekaan itu," sambungnya.
Lola Amaria juga tak menyangka filmnya bisa dipilih untuk nobar. Karena film Lima sudah lama dirilis, yaitu pada tahun 2018.
"Sebagai pemilik film dan creator senang banget sih, karena biasanya kan konser musik atau yang lain. Tapi ini lebih ke film, jadi ada 5.000 prajurit yang nonton dan diputarnya di dermaga dan ada kapal-kapal lampunya akan nyala, megah. Ini nggak ada DJ apalagi musik, jadi pure film," papar Lola Amaria.
"Ini bukti kalau bikin film itu timeless ya, isunya mungkin sampai sekarang kalaupun sudah 4 tahun masih realed dan nggak akan lekang oleh waktu dan kita membutuhkan film sebagai alat komunikasi, alat untuk pembelajaran, media yang efektiflah untuk mengajarkan toleransi keberagaman dengan 5.000 orang kan sulit ya, kalau dengan nonton film baru paham tanpa harus dijelasin," bebernya.
Selain pemutaran film, Koarmada II juga mengadakan pesta rakyat. Berbagai macam makanan juga disediakan gratis oleh Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. T.N.S.B. Hutabarat, M.M.S.
Selain dalam rangka menyambut hari kemerdekaan, acara tersebut juga dibuat untuk menyambut HUT TNI AL yang ke-77 yang jatuh pada tanggal 10 September 2022. Rangkaian acara itu diberi nama 'Dari Pekik Merdeka Hingga Gelora Jalesveva Jayamahe'.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut hadir dalam acara nobar tersebut. Menurut suami Arumi Bachsin itu, acara nobar dengan konsep jadul seperti layar tancap bisa membuat warga bernostalgia.
"Ini bisa menjadi sebuah momen yang sangat membawa memori yang bagus dan sangat berkesan bagi Surabaya sebagai Kota Pahlawan," ucap Emil.
(hnh/mau)