Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menghadiri acara nonton bareng (nobar) film Cinta Subuh yang tayang perdana di XXI, Senayan City, Jakarta. Ia didampingi penulis naskah, produser, artis pendukung, dan organisasi kaum perempuan mengapresiasi film tersebut.
Menurutnya, film yang dibintangi oleh Roger Danuarta dan Cut Meyriska tersebut tidak hanya sekadar hiburan, tapi juga menyelipkan pesan religi yang dalam.
"Misalnya kalau kamu mencintaiku, bisa nggak kamu salat subuh," ujarnya dalam keterangannya, Senin (23/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum PAN itu pun menjelaskan bagi yang belum terbiasa, bangun pagi untuk melakukan salat subuh merupakan sesuatu hal yang sulit dan berat, serta Perlu usaha yang kuat untuk bisa melakukannya. Berbeda dengan orang yang sudah terbiasa. Malah dengan bangun pagi justru menempa dirinya untuk menjadi sosok yang tangguh, memiliki daya juang, dan bisa mengendalikan diri.
Ia menilai bangun pagi di waktu subuh juga menjadi sarana yang baik untuk mendidik anak agar mereka menjadi disiplin.
"Banyak kesempatan dan peluang yang kita dapat bila kita bangun lebih awal," tuturnya.
Di samping itu, Zulhas menilai dalam film produksi Falcon Pictures tersebut juga menyampaikan pesan bagaimana kita menghadapi kehidupan yang semakin mengglobal dan penuh dengan berbagai tantangan.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan alasan hadir dalam nobar film Cinta Subuh adalah sebagai bentuk dukungan kepada industri kreatif di Tanah Air. Diakuinya, seiring dengan semakin melonggarnya protokol kesehatan, industri kreatif Indonesia pun semakin menggeliat dan bangkit.
Selain film, menurutnya, industri kreatif juga mencakup berbagai hal mulai dari sepatu, pakaian, tas, dan berbagai produk lainnya.
"Ayo kita dukung bareng-bareng industri kreatif di Tanah Air agar bisa berkembang dengan baik", tegasnya.
"Salah satu bentuk dukungan kepada industri kreatif, ya kita tonton Cinta Subuh ini", tambahnya.
Dirinya optimistis industri kreatif Indonesia akan semakin berkembang. Apalagi melihat semakin banyak anak muda yang suka dengan produk lokal.
"Sekarang banyak orang memakai sepatu, tas, pakaian, dan yang lainnya made in Indonesia," tandasnya.
(akd/ega)