Pada era 80-an hingga 90-an awal industri film di China tengah diramaikan oleh genre film dewasa serta kung fu klasik. Namun tiba-tiba saja muncul film God of Gamblers (1989) yang diperankan oleh Chow Yun Fat.
Dalam film tersebut karakter seperti halnya James Bond, sangat elegan dan berkharisma hingga membuat lawan-lawannya minder.
Ia sangat piawai di atas meja judi dan tak ada ampun pada musuhnya hingga akhirnya sebuah kejadian membuat kepalanya terbentur dan lupa ingatan hingga bertingkah seperti anak kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film tersebut pun merubah pasar hingga mendapatkan perhatian yang sangat besar dari para penonton. Bahkan mereka berhasil menjadi film kedua paling laris di tahun tersebut.
Tak salah jika disebutkan ada penting Chow Yun Fat di sana, karena film terlaris pertama juga dibintangi olehnya yakni The Eighth Happiness.
Kesan kuat sebagai dewa judi pun melekat dalam diri Chow Yun Fat, beberapa film selanjutnya ia tampil tetap dengan karakter tersebut bahkan saat menjadi cameo di God of Gamblers II (1990) yang dibintangi oleh Stephen Chow dan Andy Lau.
Namun siapa sangka jika Chow Yun Fat ternyata sangat benci dengan berjudi. Dalam sebuah wawancara pria yang juga dipanggil Fat Gor itu mengaku tak suka berjudi sejak dirinya masih anak-anak.
![]() |
"Ayahku dulu seorang penjudi dan kehilangan semua uangnya. Aku pun tumbuh dengan membenci hal tersebut," tuturnya kala mempromosikan film From Vegas to Macau (2014).
Ia pun mengaku agak ironis saat dirinya pertama kali ditawari peran ikonik tersebut oleh sutradara Wong Jing. Ada pergolakan yang terjadi di dalam batinnya.
Bahkan untuk sekadar bermain kartu bersama teman-teman dekatnya saat kumpul-kumpul bersama pun Chow Yun Fat lebih memilih menyiapkan makanan dan tak bergabung bersama.
Justru sang istri yang menemani mereka bermain judi di rumahnya dan selalu meraup kemenangan.
"Setiap tahun baru China, semua teman-teman kami datang ke rumah untuk berjudi. Ia (Chow Yun Fat) selalu memilih untuk menyiapkan makanan, sementara aku ikut bertanding," ungkap Jasmine Tan pada Apple Daily.
"Aku seperti diberkahi oleh dewa judi, setiap tahun teman-temanku selalu kehilangan uang mereka dan mereka selalu mencari ATM untuk melanjutkan pertandingan. Aku adalah dewa judi sebenarnya bukan dia," pungkasnya.
(ass/nu2)