Film-film perang masih menjadi salah satu genre yang diminati oleh banyak orang. Beragam adegan aksi dan ketegangan ditampilkan di sana sebagai pemuas adrenalin para penontonnya.
Hampir setiap tahunnya selalu saja muncul film perang, entah berlatarkan masa lalu atau pun masa depan. Mulai dari kisah asli dalam sejarah atau pun fiksi selalu meramaikan sinema-sinema di seluruh dunia.
Namun hingga saat ini ada lima film perang yang berhasil menjadi yang terlaris sepanjang masa dan masih belum tergantikan. Berikut daftarnya:
Saving Private Ryan
Hingga saat ini, sudah ada ribuan film bertema perang yang pernah diputar di bioskop. Namun, dari ribuan film tersebut, ada salah satu yang terbaik, yaitu film bertema Perang Dunia II garapan Steven Spielberg, 'Saving Private Ryan'.
Sebanyak 25 ribu penggemar film melakukan pemungutan suara untuk memilih Film Perang Terbaik secara online di situs MovieTickets.com. 'Saving Private Ryan' pun meraih 56 persen suara mengalahkan 'Full Metal Jacket', 'Platoon' dan 'Apocalypse Now'.
Film yang rilis pada 1998 itu dibintangi aktor Tom Hanks, Edward Burns, Jeremy Davies dan Matt Damon. 'Saving Private Ryan' menampilkan petualangan Captain John H. Miller bersama timnya mencari salah satu anggota pasukan terjun payung, Ryan yang tengah berada di medan perang. Ryan harus segera kembali ke Amerika Serikat karena ia merupakan anak laki-laki terakhir yang masih masih hidup, sementara tiga kakaknya sudah tewas.
'Saving Private Ryan' memang salah satu film perang yang laris di pasaran. Hingga saat ini, film tersebut sudah mengumpulkan pendapatan sebanyak US$ 553 juta atau Rp 7,9 triliun.
Tidak hanya secara komersil, 'Saving Private Ryan' juga sukses secara prestasi. Di ajang Academy Awards 1999, 'Saving Private Ryan' berhasil meraih lima penghargaan, termasuk Sutradara Terbaik.
Dunkirk
Sutradara Christopher Nolan membawa mata pada kenyataan di mana perang adalah usaha bertahan hidup di darat, laut, dan udara. 'Dunkirk' menjadi kisah dramatis upaya Inggris membantu tentara Belgia, Kanada, dan Prancis yang tersudut di pantai Dunkirk, Prancis Utara dari serangan tentara Jerman tahun 1940.
Sekitar 400 ribu tentara Inggris terjebak. Mereka menanti upaya penyelamatan, sementara Jerman kian lama kian menghimpit para tentara tersebut hingga di bibir pantai Dunkirk.
Nolan menggambarkan sulitnya upaya penyelamatan tersebut secara logis lewat peliknya kapal-kapal bermuatan besar menepi untuk mengangkut mereka dikarenakan perairan yang dangkal. Gambaran bagaimana para tentara antre untuk dibawa pulang menjadi pemandangan ironis dan menegangkan sepanjang film diputar.
Misi penyelamatan tersebut menjadi sebuah hal yang semakin mustahil ketika mengetahui Jerman juga tak hanya menyiapkan serangan di daratan, namun juga di laut juga udara.
Nolan tak hanya duduk sebagai sutradara dalam film ini. Sutradara yang sukses menggarap trilogi 'The Dark Knight' juga 'Inception' ini juga ambil bagian sebagai produser juga penulisan naskah.
Warner Bros juga menempatkan 'Dunkirk' sebagai salah satu film terbesar di 25 tahun terakhir. Film tersebut diputar di 3.748 layar di bioskop di kawasan Amerika Utara dan berhasil memperoleh 50 juta dolar dari pembukaan pekan perdana.
Dunkirk pun dinobatkan sebagai film perang paling laris di dunia setelah berhasil mengumpulkan pendapatan hingga USD 526 juta atau senilai Rp 7,5 triliun.
Pearl Harbour
Pearl Harbour menjadi salah satu film perang paling laris sepanjang masa dan dinilai memiliki resep berbeda karena memasukan unsur drama percintaan di dalam adegan aksi tersebut.
Dibintangi oleh Ben Affleck dan Kate Beckinsale, film tersebut berhasil meraup untung hingga USD 449 juta atau senilai Rp 6,4 triliun dari pemutarannya di seluruh dunia.
Pearl Harbour disutradarai oleh Michael Bay dan bercerita tentang Rafe McCawley (Ben Affleck) dan Danny Walker (Josh Hartnett) yang bersahabat sejak kecil hingga dewasa. Rafe yang ditugaskan dalam perang dunia kedua itu pun terpaksa harus meninggalkan kekasihnya, Evelyn (Kate Beckinsale), untuk membantu Inggris melawan Jerman.
Namun saat bertugas helikopter yang digunakan Rafe tertembak dan dikabarkan tak ada yang selamat. Hal ini pun membuat Danny dan Evelyn bersedih.
Danny pun mencoba menghibur kekasih sahabatnya itu agar tak larut dalam kesedihan berkepanjangan. Hingga akhirnya timbul lah benih-benih cinta di antara keduanya dan mereka pun menjalin kasih hingga memiliki seorang anak.
Suatu hari Rafe yang ternyata masih hidup kembali ke sana dan terkejut menyadari bahwa semuanya sudah berubah. Ia merasa dikhianati oleh sahabat dan kekasihnya tersebut. Belum usai kesedihan Rafe, ia pun sudah diminta untuk kembali bertugas di Pearl Harbour bersama Danny.
Inglourious Basterds
Plot berawal pada tahun 1941 ketika Nazi menaklukan Prancis. Di sebuah desa, kolonel Hans Landa (Christoph Waltz) menghabisi hampir satu keluarga yahudi. Beruntung, anak dari keluarga tersebut Shosanna Dreyfus (Mélanie Laurent)
berhasil melarikan diri.
Selanjutnya setting berubah ke Amerika ketika Letnan Aldo Raine (Brad Pitt) merekrut delapan prajurit Yahudi-Amerika untuk melakukan misi penyamaran ke Prancis. Tujuan dari misi yang dijalankan pasukan khusus ini adalah untuk menebar teror terhadap tentara Nazi.
Empat tahun kemudian, Shosanna mengubah identitasnya. Kini, Shosanna memiliki sebuah gedung bioskop. Seorang penembak jitu Nazi, Schutze Fredrick Zoller (Daniel Bruhl) jatuh cinta kepada Shosanna dan ingin memutar premier film
'Nation's Pride' yang ia perankan di bioskop milik Shosanna.
Letnan Aldo dan pasukannya yang dikenal dengan julukan The Basterds mengetahui informasi tersebut dan berusaha mengacaukan premier film 'Nation's Pride' yang akan dihadiri oleh para petinggi Nazi. Berhasilkah pasukan bajingan itu meneror pasukan Nazi?
Disutradarai Quentin Tarantino,'Inglourious Basterds' menampilkan sudut pandang cukup berbeda dari film-film yang mengangkat tema Perang Dunia II lainnya. Jika film-film perang sebelumnya identik dengan keseriusan, 'Inglourious Basterds' pun lebih menyuguhkan humor.
Film tersebut berhasil meraup untung sebesar USD 321,4 juta atau senilai Rp 4,62 triliun dari penayangan di seluruh dunia. Sementara biaya produksinya hanya mencapai USD 70 juta atau sebesar Rp 1 triliun.
Schinder's List
Steven Spielberg mengukirkan namanya sebagai sutradara dengan dua film perang yang menjadi terlaris sepanjang masa. Sebelum menggarap Saving Private Ryan, ia sempat membuat Schinder's List.
Dibintangi oleh Liam Neeson, Ralph Fiennes, dan Ben Kingsley, Schindler's List bercerita tentang pengusaha Oskar Schindler (Liam Neeson) yang menyelamatkan lebih dari seribu pengungsi Yahudi Polandia dari Nazi dengan mempekerjakan mereka di pabriknya selama Perang Dunia II.
Oskar adalah seorang pengusaha berdarah Jerman yang berasal dari Chekoslowakia berusaha mendekati para pejabat militer Nazi yang biasa dikenal dengan SS.
Lewat berbagai macam pesta yang meriah, Oskar berhasil masuk ke lingkaran pejabat SS dan dipanggil "Herr Direktor" oleh mereka. Dengan koneksi mereka, Oskar berhasil membuat sebuah perusahaan yang memproduksi panci dan berbagai perangkat perak dengan tenaga kerja bangsa Yahudi karena upah mereka murah.
Bersama akuntannya, Itzhak Stern (Ben Kingsley), Oskar menjalankan perusahaannya dengan tujuan menyelamatkan bangsa Yahudi dari penyiksaan di kamp konsentrasi dan merekrut mereka sebagai pekerjanya.
Tak lama kemudian, Jerman mulai kalah dalam perang dan berakibat pemindahan penghuni kamp Plaszow ke kamp Auschwitz yang terkenal sebagai kamp paling sadis karena tidak ada bangsa Yahudi yang masuk ke sana bisa selamat darinya.
Oskar menyuap Amon dengan jumlah besar untuk mendaftarkan seluruh pekerjanya untuk dipindahkan ke kamp lain supaya bisa tetap bekerja di perusahaan baru miliknya. Ia sampai mengeluarkan banyak uang, hingga beberapa koper, untuk mengamankan 1.100 nama yang didaftarkan olehnya dengan bantuan Itzhak.
Film tersebut pun berhasil meraup sukses besar usai dirilis pada 1993 lalu dan mencatatkan keuntungan hingga USD 321,2 juta atau sebesar Rp 4,6 triliun di seluruh dunia.
Simak Video "Video: Cara Chicco Jerikho Dalami Karakter Isa di Film 'Perang Kota'"
(ass/dar)