Film dengan berlatar belakang makhluk menyeramkan masih menjadi ide segar bagi para sineas. Tak terkecuali film original Netflix, Blood Red Sky.
Sang sutradara Peter Thorwarth dibantu penulis skenario Stefan Holtz memilih pesawat sebagai tempat utama film dwibahasa Jerman dan Inggris ini. Adanya monster di atas awan menjadikan Red Blood Sky menghadirkan plot yang berbeda dari film-film sejenis yang pernah diluncurkan.
Alur diawali ketika seorang wanita bernama Nadja (Peri Baumeister) dari Berlin yang ingin bertolak ke New York untuk menyembuhkan penyakit yang diderita. Ia terbang bersama anak laki-lakinya bernama Elias (Carl Anton Koch). Dengan penyakit yang Nadja idap, ia harus sering menyuntikkan obat ke tubuhnya. Beberapa menit sebelum penerbangan pun Nadja menyempatkan diri untuk melakukan itu. Saat menunggu Nadja menyuntikkan diri di toilet, Elias diajak mengobrol oleh penumpang lainnya yaitu Farid (Kais Setti).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak lama selang pesawat lepas landas, terjadilah keributan yang mengumumkan bahwa pesawat tersebut dibajak. Di tengah kepanikan, Nadja harus kembali menyuntikkan obat. Sayangnya ia tidak sempat dan karena itulah terungkap wujud lain dari Nadja. Suasana mencekam seluruh pesawat meningkat saat Nadja menjelma sebagai zombie. Sontak semua takut bahkan kelompok pembajak yang penuh intimidasi ikut merasa terancam.
Meskipun Nadja muncul sebagai sosok zombie, namun itu tidak menjadikannya secara brutal menggigit seluruh manusia yang ada di pesawat. Nadja harus mengontrol 'setan' yang ada di dalam jiwanya agar ia bisa mengenali Elias. Dia juga diharuskan berpikir bagaimana cara ia beserta penumpang serta kru pesawat dapat mengalahkan pembajak dengan penampilan dan kekuatan horornya.
Para pembajak pun tidak menyerah begitu saja melihat adanya vampir dalam pesawat. Mereka pantang menyerah mengambil alih burung besi tersebut.
![]() |
Berdurasi selama dua jam, penonton akan dibawa ke level histeria yang berbeda tiap menitnya. Waktu demi waktu teror tetap berdatangan membuat adrenalin penonton terus terpacu sampai penghujung film. Sejumlah adegan pun diciptakan untuk mengecoh, salah satunya saat Nadja ternyata botak dan harus menggunakan wig membuat penonton berspekulasi bahwa ia memiliki penyakit kanker.
Blood Red Sky tidak hanya menunjukkan sisi mengerikan lewat adegan penuh darah. Dalam film ini kita bisa melihat bagaimana pengorbanan seorang ibu demi menyelamatkan anaknya dalam keadaan apapun terlepas dari wujud Nadja sebagai zombie.
(aay/aay)