Segala peristiwa kecelakaan yang terjadi dalam Fast & Furious dan adegan tabrakannya yang berbahaya ditegaskan bukan sekadar efek. Sang sutradara buka-bukaan tentang hal itu.
Hingga kini produksi Fast & Furious berpegang pada aksi sebenarnya yang tak hanya berbahaya namun juga menguras budget untuk membuat adegan-adegan mobil tabrakan yang menantang maut.
"Mobil bukan hal asing bagi banyak orang. Kalau akhirnya kami memutuskan untuk membubuhkan sedikit efek saja untuk adegan-adegan yang kami lakukan, aku rasa tak sedikit orang yang nantinya akan merasakan keanehan," ujar sutradara Justin Lin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cardi B Lanjut Gabung di Fast & Furious 10! |
Ia pun membandingkan dengan apa yang ia lakukan pada film Star Trek yang pernah ia garap sebelumnya.
"Jauh lebih mudah menerapkan CG pada Star Trek. Karena kita awam tentang pesawat luar angkasa dan aku yakin tak banyak orang tahu tentang mereka sehingga kita bisa membuatnya seperti apa yang kita inginkan," ungkap Justin Lin lagi yang pernah menggarap Star Trek Beyond.
Ada ribuan mobil dihancurkan selama pembuatan film Fast & Furious hingga kini. Tahun lalu, perusahaan asuransi Inggris Insure the Gap meneliti berapa banyak mobil yang dihancurkan dalam film Fast & Furious hingga Furious 7.
Secara total, ada 1.487 mobil yang telah dihancurkan dalam film Fast & Furious. Itu pun belum termasuk film Fate Of The Furious atau Hobbs & Shaw.
Di film Fast 9 sendiri, aksi kejar-kejaran dan kebut-kebutan mobil itu di film merogoh biaya hingga Rp 4,83 miliar. Mobil-mobil yang digunakan itu di antaranya adalah mobil legendaris Dodge Charger R/T 1970 yang sudah muncul sejak film perdana mereka pada 2001, selain itu ada 1968 Charger 500 yang dikendarai Vin Diesel saat mengejar iring-iringan truk besar dengan pelindung lengkap.
Ada pula mobil Toyota 86 berwarna merah yang muncul dalam sebuah adegan di mana mobil itu tertarik oleh magnet hingga menembus sebuah toko. Mobil tersebut dibanderol dengan harga mencapai Rp 830 juta.
(doc/dal)