Ulasan Loki Episode 2: Memburu Diri Sendiri

Candra Aditya - detikHot
Kamis, 17 Jun 2021 07:02 WIB
Foto: (dok. Disney+)
Jakarta -

(artikel ini mengandung spoiler dari episode 1)

Jika episode pertamanya penuh dengan informasi untuk menjelaskan Time Variance Authority (TVA) dan apa yang terjadi jika timeline rusak, episode 2 Loki mulai bergerak dengan lebih dinamis meskipun pembuatnya masih menyisipkan informasi-informasi baru. Seperti yang kita ketahui bersama, di akhir episode pertama kita belajar bahwa Loki (Tom Hiddleston) di-hire oleh Mobius (Owen Wilson) karena dia mengejar variant yang Loki sangat kenal, dirinya sendiri. Premis mengejar diri sendiri ini ternyata menjadi sebuah tontonan yang menyenangkan. Bahkan opening episode dua pun sudah bercanda.

Dibuka dengan setting Rennaissance sebelum akhirnya tulisan di layar menunjukan tahun 1985, Loki episode 2 dibuka dengan sekumpulan agen dari TVA masuk ke dalam tenda untuk melaksanakan mereka menangkap Loki si jahat. Tapi tentu saja Loki bukanlah sembarangan pejahat. Dia adalah makhluk paling licik yang ada di semesta dan dengan mudah dia mengalahkan mereka semua sebelum dia menyekap salah seorang agen bernama Hunter C-20 (Sasha Lane).

Di kantor TVA, Loki harus menghabiskan waktunya dengan belajar. Kocak sekali memang menyaksikan seorang dewa yang kerjaannya membuat rusuh terpaksa harus duduk di meja dan belajar tentang bagaimana cara menangkap dirinya sendiri. Bagian ini tentu saja adalah bagian eksposisi dimana sutradara Kate Herron menyisipkan informasi tentang hal-hal yang Loki harus tahu. Untungnya dia memiliki Tom Hiddleston dan Owen Wilson yang lebih dari kompeten untuk membuat adegan menjadi jauh lebih santai.

Bagian paling menyenangkan dari Loki episode 2 adalah ketika penonton disajikan kelucuan aneh yang biasanya dilakukan oleh Loki. Pertengahan episode dua ini agak kendor temponya dan bagian yang bisa diolah untuk menjadi spektakuler (seperti ketika Loki membaca tentang kehancuran Asgard) terasa hambar begitu saja. Meskipun kemudian akhirnya dibalas dengan momen komedi yang lucu ketika Loki berhasil memecahkan misteri dimana dirinya yang jahat bersembunyi.

Kalau episode pertamanya penuh dengan kelucuan dan eksposisi yang panjang, maka episode dua Loki ditutup dengan sebuah sekuens yang sangat menarik dan lumayan menegangkan. Untuk pertama kalinya penonton diajak ke masa depan (tahun 2050) dan dengan keadaan yang suram (bencana alam). Adegan ini dipersembahkan dengan visual yang paten dan desain produksi yang menawan sehingga begitu Loki dan kawan-kawan sampai di supermarket, rasa deg-degannya benar-benar terasa.

Di bagian ini Loki harus meyakinkan kepada "teman-teman barunya" bahwa dia adalah orang yang bisa dipercaya. Bagian ini menjadi garis bawah yang penting mengingat apa yang akan dilakukan Loki di akhir episode. Setelah momen ini, penonton langsung diseret ke momen yang paling ditunggu-tunggu: Loki melawan Loki.

Walaupun secara adegan Loki melawan Loki tidak action-packed tapi sekuens ini tetap dramatis. Lagipula Loki memang bukan karakter yang kekuatannya ada di fisik. Kekuatan Loki adalah di bagian memanipulasi orang. Dan disini penonton diberi hadiah bagaimana Loki dan Loki saling mencuci otak. Apakah Loki yang bekerja sama dengan TVA sudah menjadi baik? Atau dia hanya pura-pura? Apakah dia selicik Loki si jahat? Belum cukup pertanyaan ini terjawab, sebuah kejutan terjadi yang saya yakin membuat banyak penonton melongo. Singkatnya, ending Loki episode dua membuat saya tidak sabar menyambut Rabu depan. Petualangan baru saja dimulai.

Loki dapat disaksikan di Disney+ Hotstar

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.



Simak Video "Review Legion Pro 7i: Bukan Buat Kaum Mendang Mending!"

(srs/srs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork