Kisah Ali & Ratu Ratu Queens Terinspirasi dari Imigran Indonesia di AS

Kisah Ali & Ratu Ratu Queens Terinspirasi dari Imigran Indonesia di AS

Devy Octafiani - detikHot
Rabu, 16 Jun 2021 18:02 WIB
ALI & RATU RATU QUEENS (L to R) TIKA PANGGABEAN as ANCE, HAPPY SALMA as CHINTA, IQBAAL RAMADHAN as ALI, NIRINA ZUBIR as PARTY, ASRI WELAS as BIYAH in ALI & RATU RATU QUEENS Cr. RADITYA BRAMANTYA/NETFLIX Β© 2021
Para cast Ali & Ratu Ratu Queens / Foto: RADITYA BRAMANTYA/NETFLIX/RADITYA BRAMANTYA/NETFLIX
Jakarta -

Rumah produksi Palari Films bersiap merilis Ali & Ratu Ratu Queens. Film tersebut secara garis besar mengisahkan tentang pencarian seorang anak pada ibunya.

Kota New York di Amerika Serikat menjadi latar cerita yang diperankan oleh tokoh utamanya Iqbaal Ramadhan memerankan seorang pemuda bernama Ali. Drama ini disemarakkan dengan hadirnya empat tokoh wanita imigran Indonesia dalam ceritanya.

Diungkapkan Lucky Kuswandi, sebelum film ini resmi memasuki masa produksi, naskah film Ali & Ratu Ratu Queens memang terinspirasi dari kehidupan imigran Tanah Air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karakter-karakter di film ini sudah tercipta sejak 2017 ya. Palari Films bersama Gina S Noer (penulis skenario), sudah mendiskusikan ide dari Ali & Ratu Ratu Queens kebetulan ada ibu-ibu imigran Indonesia yang tinggal di Queens dan beberapa karakternya based on personal experience," ungkap Lucky belum lama ini.

Tokoh ibu-ibu imigran itu kemudian dihidupkan oleh empat tokoh perempuan yang meramaikan kisah tentang Ali mencari ibunya dalam film ini. Mereka di antaranya Tika Panggabean, Happy Salma, Nirina Zubir dan Asri Welas.

ADVERTISEMENT

Tokoh ibu-ibu Queens yang diperankan mereka juga mencuri perhatian di film yang rilis di Netflix besok, Kamis (17/6/2021). Meski dapat dikatakan keempatnya merupakan pemeran pendukung, namun penampilan mereka mengiringi karakter yang dibawakan Iqbaal Ramadhan setara pentingnya.

"New York memang menjadi tempat berlabuhnya banyak imigran ini. Jadi memang based on real events yang memang berpusat pada ibu-ibu imigran di New York yang mostly single juga," imbuh produser Muhammad Zaidy.

Bukan tanpa alasan New York dipilih sebagai latar kisah film ini. Ditambahkan, New York punya elemen berbeda yang tak dimiliki kota-kota dunia lainnya.

"Mungkin masing-masing orang punya pendapat sendiri, tapi buat saya New York itu nggak hanya simbol of freedom tapi juga punya energi yang hampir tak dimiliki kota lain di dunia. Bahkan ada satu distrik yang sangat beragam yang kemudian diangkat ke cerita ini di mana konteksnya ibu-ibu imigran asal Indonesia," tukas Muhammad Zaidy.




(doc/dal)

Hide Ads