Film Godzilla vs. Kong menampilkan pertarungan di antara kedua makhluk besar itu di satu cerita. Konflik di antara keduanya ditampilkan dalam dunia yang tak seimbang.
Dalam perjalanan yang dilakukan Kong untuk menemukan tempat baru untuk habitatnya, ia bertabrakan dengan Godzilla yang tengah mengamuk di persimpangan jalur perjalanan tersebut. Konflik di antara keduanya pun tak dapat dihindari.
Ada serangkaian hal menarik di balik sekuel dari Godzilla: King of Monsters dan Kong: Skull Island. Berikut di antaranya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
1. Kelompok Godzilla versus Kong
Masing-masing di antara dua makhluk tersebut ada sekelompok ilmuwan di belakangnya. Di belakang Godzilla ada Madison Russell yang diceritakan menginvestigasi tingkah janggal Godzilla yang muncul dan membawa kehancuran. Di sisi lain, Kong dibantu ilmuwan Nathan Lind dan seorang perempuan muda yang dapat berkomunikasi dengannya.
2. Penampakan Hollow Earth
Hollow Earth sebenarnya bukan hal baru dalam semesta Monsterverse. Ia merupakan terowongan yang menjadi jalur Godzilla menjelajahi bumi.
Dalam film ini ada rencana menghalau para makhluk-makhluk raksasa itu kembali ke tempat Hollow Earth berada dan mengunci tempat itu agar mereka tak lagi berkeliaran.
Misi menuju Hollow Earth diceritakan menggunakan teknologi tercanggih milik Apex Corporation.
3. Mitologi dari Monsterverse
Sudah ada empat film tentang Godzilla dan Kong dalam semesta Monsterverse di bawah rumah produksi Legendary bersama Warner Bros. Kehadiran Godzilla vs. Kong membuat kisah dalam Monsterverse lebih kaya.
"Film ini sama pentingnya dengan film-film kami yang lain. Ada garis waktu yang rumit namun jalan ceritanya masih dapat masuk di akal. Film ini dapat menjadi hiburan sekaligus pelarian," ungkap produser Alex Garcia.
![]() |
4. Perjalanan yang dilalui Kong
Godzilla vs. Kong menampilkan cerita tentang perjalanan yang dilalui Kong. Ia mencoba menemukan tempat tinggalnya yang baru dan ia menjadi sangat emosional.
"Kong adalah satu-satunya yang terakhir di jenisnya. Ia dalam perjalanan untuk menemukan seperti dirinya lagi dan itu amat menyentuh emosional," ungkap produser Alex Garcia.
5. Latar masa depan
Kisah pertarungan di antara Godzilla dan Kong dirancang di sebuah latar futuristik. Sutradara Adam Wingard menjelaskan alasan di balik penempatan latar semacam itu.
Hal ini berkaitan dengan gagasan teknologi canggih yang melingkupi kisah Kong dan Godzilla ini.
"Semuanya menjadi sebuah realitas alternatif. Untuk ini, saya pun membuatnya untuk sedikit lebih futuristik," ungkap Adam Wingard.
Untuk memberi kesan yang lebih seru, pertempuran di antara dua makhluk raksasa itu pun dibuat di sebuah kota yang desainnya bercahaya warna-warni.
"Salah satu hal utama yang ingin saya lakukan adalah saya menginginkan adegan perkelahian besar antara Kong dan Godzilla dalam sebuah kota neon berwarna-warni," tutur Adam Wingard.
Inspirasi untuk membuat kota semacam itu dipilih Hong Kong.
"Hong Kong dipilih karena besar dan memiliki tampilan yang sangat futuristik sebagai dasarnya," tukas sang sutradara.
(doc/tia)