Saat melihat sosok Naga Sisu di trailer Raya and the Last Dragon, kamu mungkin langsung merasa familiar dengan wajah dan senyumnya. Apalagi setelah mendengarnya bicara di trailer, sosok Awkwafina akan langsung terbayang.
Sisu (atau lengkapnya Sisudatu) adalah sosok Naga legendaris yang menyelamatkan Kumandra dari kutukan Druun. 500 tahun yang lalu, Druun meluluhlantakkan Kumandra dan mengubah apapun yang disentuhnya jadi batu. Di sanalah kemudian Sisu menciptakan Permata Naga yang mengalahkan Druun.
Tapi kedamaian tidak bertahan lama. Keserakahan manusia membuat mereka tidak lagi percaya satu sama lain. Perebutan atas Permata Naga pun terjadi dan kedamaian di Kumandra musnah. Di sanalah kisah Raya dimulai. Bersama TukTuk, seekor armadilo yang dikendarainya, Raya mencari Sang Naga terakhir yaitu Sisu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raya and the Last Dragon jadi debut Awkwafina di film animasi Disney. Sebelumnya dia dikenal lewat produksi film Ocean's Eight hingga Crazy Rich Asians. Dalam film Raya and the Last Dragon, Sisu punya dua wujud: Naga dan manusia.
Saat berubah jadi manusia, kamu mungkin bisa melihat kesamaan antara fitur wajah yang dimiliki Sisu dengan wajah Awkwafina. Kemiripan ini pun diamini oleh Awkwafina.
"Menurutku sih gigi dia (Sisu) mirip dengan gigiku. Kamu mungkin bisa nggak setuju dengan ini tapi, senyum Sisu, ya mirip senyumku," kata Awkwafina ketika mengobrol dengan detikcom dalam Press Day Raya and the Last Dragon secara virtual awal pekan ini.
![]() |
Sisu versi manusia memiliki kesan canggung yang kental. Rambutnya panjang sewarna gulali yang datang dari warna tubuhnya saat menjadi Naga. Memang ketika tersenyum dan bicara, aura Awkwafina amat terasa sekali.
Aktris bernama asli Nora Lum itu mengaku terpukau saat pertama kali melihat hasil akhir karakter Sisu dalam Raya and the Last Dragon. Mengingat selama proses produksi ada banyak sekali perubahan tampilan dari karakter yang disuarakannya tersebut.
"Pas pertama kali kali jadi bagian dari proses produksi, kami diperlihatkan sketsa-sketsa, storyboard, dan rangkaian gambar kasar (dari filmnya), tapi kami belum benar-benar melihat karakternya dalam wujud sempurna. Jadi saat pertama kali lihat trailernya, aku baru sadar betapa besarnya sosok Sisu. Terpukau sekali melihat trailer dan melihat filmnya, sangat berbeda dengan ketika melihat sketsa-sketsa," ujar Awkwafina.
Baca juga: Karakter Raya di Mata Kelly Marie Tran |
Raya and the Last Dragon merupakan proyek yang sangat penting buat Awkwafina. Terlebih dirinya termasuk aktris Hollywood yang peduli dengan kesetaraan dan keterwakilan orang Asia di kancah film Amerika Serikat.
Menerima peran sebagai sosok Naga yang terinspirasi dari budaya orang-orang Asia Tenggara di Raya and the Last Dragon merupakan sesuatu yang besar buatnya. Terlebih film ini tak hanya memberi pesan lewat kisahnya, tetapi keseluruhan proses produksinya merupakan hal penting.
![]() |
"Kamu pasti bisa tahulah maksud dari sebuah produksi film atau tema yang jadi tulang belakang filmnya atau skrip yang kamu baca punya cerita yang lebih besar. Buatku, penting sekali untuk memainkan karakter orang Asia yang tidak satu dimensi, karakternya punya sesuatu yang ingin disampaikan, nyata dan otentik," ungkapnya.
Raya and the Last Dragon juga disuarakan oleh Kelly Marie Tran. Film ini akan tayang di bioskop 3 Maret 2021. Via Vallen didapuk buat menyanyikan versi Indonesia dari soundtrack film yang disutradarai oleh Carlos LΓ³pez Estrada dan Don Hall ini.
(aay/doc)