Aktris anak-anak, Widuri Putri Sasono kembali mengambil peran di dunia perfilman Tanah Air. Kali ini ia didapuk menjadi salah satu pemeran film keluarga, Buku Harianku.
Film yang bertemakan anak-anak dengan balutan drama musikal itu berhasil menarik perhatian Widuri.
Dijelaskan Widuri, perannya dalam film garapan Angling Sagaran itu sebagai seorang anak kecil yang tunawicara. Widuri mengaku sempat meragu dengan tawaran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku sih awalnya itu masih agak nggak tahu pengin casting atau nggak. Waktu di tempat casting ngomong pakai bahasa isyarat," ujar Widuri dalam jumpa pers virtual baru-baru ini.
"Awalnya nggak mau, susah. Tapi setelah cobain, seru," tutur Widuri lagi.
Mengenai caranya belajar bahasa isyarat, anak dari pasangan Widi Mulia dengan Dwi Sasono itu diberikan pembelajaran khusus.
Widuri diminta untuk belajar bahasa isyarat dengan seorang guru. Hal tersebut justru semakin membuat Widuri merasakan keseruannya.
"Ada guru bahasa isyarat. Kita diajarin bahasa isyarat alfabet. Pokoknya seru deh," lanjutnya.
Lebih lanjut, untuk masa pelatihan atau belajar bahasa isyarat, Widuri menghabiskan waktu selama dua bulan. Hal ini ia jelaskan dalam jumpa pers.
"Jadi aku belajar bahasa isyarat sekitar satu atau dua bulan. Belajar bahasa isyaratnya ya dua bulan lah," lanjut Widuri.
Film ini bukan kali pertama Widuri perankan. Sebelumnya ia sudah pernah membintangi film drama keluarga yang terkenal sejak dulu, Keluarga Cemara.
Akting Widuri sudah tak perlu diragukan lagi. Anak kedua Dwi Sasono itu masuk dalam nominasi Indonesian Movie Actors Awards untuk pemeran anak-anak terbaik.
Dalam film ini, Widuri juga turut menjelaskan perannya sebagai Rintik yang merupakan anak tunawicara.
"Karakter unik dari rintik itu pemalu tapi pemberani. Jadi ada scene kita di hutan tersesat. Ya Rintik-nya berusaha nenangin mereka. Ya pemalu tapi pemberani juga hehe," tutup Widuri.
(pig/aay)