8 Film Pilihan Sambut Hari Pahlawan

8 Film Pilihan Sambut Hari Pahlawan

Devy Octafiani - detikHot
Selasa, 10 Nov 2020 13:39 WIB
Soegija
Film Soegija / Foto: (dok.ist)
Jakarta -

Tanggal 10 November bertepatan dengan Hari Pahlawan. Untuk menyambutnya, ada film pilihan yang dapat jadi rekomendasi untuk ditonton.

Film-film tersebut merupakan film biopik yang mengangkat kisah tentang perjuangan para pejuang dan pahlawan di masa lalu. Berikut di antaranya:

1. Jenderal Soedirman

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film ini mengangkat kisah hidup pahlawan nasional Jenderal Soedirman dan usahanya melawan penjajah. Dibintangi Adipati Dolken, film ini juga menampilkan detik-detik akhir hidup Soedirman karena didera penyakit paru-paru. Meski begitu ia tetap berjuang memimpin perang gerilya bersama pasukannya selama tujuh bulan.

ADVERTISEMENT
Film Jenderal SoedirmanFilm Jenderal Soedirman Foto: (dok.ist)

2. Soekarno: Indonesia Merdeka

Disutradarai Hanung Bramantyo, Soekarno: Indonesia Merdeka menampilkan kisah sosok besar Tanah Air yang di masa kecil bernama Kusno ini hingga pertemuannya dengan Fatmawati.

Film ini juga merangkai perjalanan juang Soekarno hingga memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

3. Guru Bangsa: Tjokroaminoto

Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho. Selain Christine Hakim sebagai produsernya, film ini juga menarik aktor Reza Rahadian untuk memerankan sosok Tjokroaminoto.

Kisahnya mengambil latar di momen Indonesia tahun 1800-an setelah masa tanam paksa.

Tjokroaminoto sendiri adalah salah satu pelopor pergerakkan pejuang Indonesia dan berperan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di Indonesia. Ia dikenal dengan sebutan Raja Jawa Tanpa Mahkota.

4. Soegija

Selain biopik Tjokroaminoto, Garin Nugroho juga menggarap sosok film pahlawan lain berjudul Soegija. Ia merupakan sosok uskup pribumi pertama di Indonesia dan pemimpin umat Katolik yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Ia ambil bagian dalam usaha perjuangan kemerdekaan Indonesia pada era 1940 hingga 1950-an. Soegija menaruh perhatian pada keselamatan penduduk di kawasan Semarang, Muntilan, Yogyakarta dan Semarang.

Sosok Soegija sendiri diperankan oleh kritikus sastra Nirwan Dewanto.

5. Kartini

Dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, film ini menceritakan tentang perjuangan Kartini untuk mencapai emansipasi di tengah adat dan budaya patriarki di masa lalu.

Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan melibatkan rangkaian riset rumit untuk diwujudkan secara visual.

Adinia Wirasti & Dian Sastrowardoyo / KartiniAdinia Wirasti & Dian Sastrowardoyo / Kartini Foto: dok. Kartini / Legacy Pictures


6. Sang Kyai

Film yang juga membawa tema perjuangan dan kepahlawanan salah satunya adalah Sang Kyai. Film ini mengangkat kisah perjuangan ulama kharismatik pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari.

Disutradarai Rako Prijanto, Sang Kyai menampilkan usaha untuk membebaskan Hasyim Asy'ari dari tangkapan serdadu Jepang oleh putranya, K.H Wahid Hasyim.

KH Hasyim Asya'ari diperankan oleh aktor senior Ikranegara, dan Nyai Masruroh istri KH Hasyim diperankan oleh Christine Hakim. Aktor lainnya adalah Agus Kuncoro (KH Wahid Hasyim), Adipati Dolken (Harun) dan Dimas Aditya (Husyein).

7. Sang Pencerah

Kisah tentang sosok pahlawan dalam film juga menempatkan sosok Kyai Haji Ahmad Dahlan yang diabadikan dalam kisah film Sang Pencerah.

Film ini berfokus pada sosok sang kyai dari lahir hingga mendirikan Muhammadiyah. Sutradara Hanung Bramantyo menampilkan sosok Ahmad Dahlan sebagai tokoh Islam dan kyai yang progresif dan modern.

8. Rudy Habibie

Ada tiga film yang mengangkat kisah Habibie. Salah satu di antaranya berfokus pada jatuh bangun Habibie untuk mencapai cita-citanya.

Rudy Habibie menampilkan perjalanan hidup Habibie sejak kecil menetap di Parepare, Sulawesi kemudian harus hijrah ke Gorontalo karena penjajahan.

Film berdurasi dua jam ini juga menggambarkan jatuh bangun Habibie saat menimba ilmu di Jerman yang tak berjalan mulus.

Berbagai rintangan dan cobaan dihadapi Habibie selama jauh dari Tanah Airnya. Kesedihan dan ketegangan pun terasa, ketika Habibie harus memperjuangkan segala impiannya selama ini, yaitu membuat Industri Dirgantara.




(doc/dal)

Hide Ads