Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan surat keputusan untuk mengizinkan bioskop kembali beroperasi. Ada dua jaringan bioskop yang sudah membuka layar.
Namun langkah berbeda diambil oleh XXI. Jaringan bioskop ini masih menunda pembukaan jaringan bioskop mereka di ibu kota. Dalam pernyataannya, XXI mengungkapkan pertimbangan mereka belum membuka layar.
"Kami memutuskan untuk menunda pembukaan bioskop kami di wilayah ibu kota. Salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan film yang akan ditayangkan, baik film Hollywood maupun film nasional," ungkap XXI dalam pernyataan yang diterima detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 2 Bioskop Jakarta Mulai Buka Hari Ini |
Sejumlah bioskop masih menayangkan film-film lama untuk diputar kembali. Salah satu yang terbaru yakni sekuel Train to Busan: Peninsula.
Belakangan, kabar dibukanya bioskop ibu kota dinilai memberatkan bagi para produser film. Hal ini terkait dengan aturan baru yang diterapkan yakni kapasitas studio yang maksimal boleh menampung 25 persen penonton.
Hal ini pun membuat sejumlah produser enggan merilis atau mengeluarkan film mereka tayang di bioskop meski bioskop sudah boleh beroperasi.
"Mereka memikirkan untung dan ruginya. Itu kan bisnis, boleh ditoleransikan, tapi jangan kebanyakan sampai 25 persen," ungkap Djonny Syafruddin, ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Pemprov DKI Jakarta mengizinkan bioskop buka saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi. Namun mereka harus mengajukan persetujuan teknis sebelum diberikan izin operasi. Di antaranya memenuhi syarat protokol kesehatan seperti berikut ini:
- Maksimal kapasitas 25 persen.
- Jarak antar-tempat duduk minimal 1,5 meter.
- Peserta dilarang berpindah-pindah tempat duduk, atau berlalu lalang (melantai).
- Alat makan-minum disterilisasi.
- Pelayanan makanan dilarang dalam bentuk prasmanan.
- Petugas memakai masker, face shield, dan sarung tangan.
(doc/nu2)