Industri Film Menembus Tantangan di Tengah Pandemi

Industri Film Menembus Tantangan di Tengah Pandemi

Devy Octafiani - detikHot
Selasa, 13 Okt 2020 13:04 WIB
film
Topik mengupas industri film di tengah pandemi / Foto: (Maximum Exposure)
Jakarta -

Tak hanya di Indonesia, sektor film di seluruh dunia mengalami tantangan yang cukup besar saat ini. Produser dan sosok di balik layar industri film mengupasnya di sebuah webinar bernama Maximum Exposure.

Sejumlah topik dibicarakan, di antaranya tantangan yang dihadapi para sineas dan filmmaker yang melakukan produksi dan syuting di momen pandemi.

Hadir dalam kesempatan tersebut ada produser Shanty Harmayn dari BASE Entertainment juga Linda Gozali, Sekretaris Jenderal APROFI dan Produser Eksekutif
MAGMA Entertainment.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama dengan itu pula, dua perwakilan OTT juga ikut bergabung di antaranya Norman Lockhart, Director, Production Management, APAC & India, Netflix. Serta Alexander Siregar, Senior Manager perwakilan Disney.

Seperti studio film lain yang sudah mulai melakukan produksi, Shanty Harmayn mengungkapkan dirinya sudah mulai melakukan produksi saat ini. Sejumlah protokol diterapkan untuk menghindari menyebarnya Corona.

ADVERTISEMENT

"Kami melakukan banyak hal. Tes rutin berkala, penetapan area-area khusus di lokasi. Setiap area dibatasi, ada area yang hanya boleh dimasuki oleh sutradara dan aktor dan lain sebagainya," ungkapnya.

Hal senada juga ditambahkan Norman Lockhart dari Netflix. Netflix juga sudah memulai beberapa proyek tayangan barunya. Aturan baru yang mereka terapkan yakni soal kebersihan dan kejujuran yang menjadi poin utama.

Norman mengatakan, di lokasi produksi, tim dan kru menerapkan yang serupa seperti yang diutarakan Shanty Harmayn. Di sisi lain, mereka juga mengedepankan keterbukaan dari tiap kru yang terlibat.

"Kami meminta kepada siapapun kru yang sejak awal merasa tidak enak badan misalnya, untuk berbicara terus terang. Kami akan memberikan mereka kelonggaran untuk beristirahat di rumah dan hal itu tak berimbas pada bayaran untuk mereka," tutur Norman. Sejauh ini, Netflix tengah menggarap 4 produksi yang dilakukan di Korea Selatan dan Jepang.

Hal yang juga disadari sebagai dampak pandemi ini adalah vakumnya bioskop yang sebelumnya menjadi sarana memutar film. Merebaknya layanan streaming dikhawatirkan berimbas pada keberadaan bioskop itu sendiri.

Meski begitu, pandangan lain diutarakan tentang bioskop yang saat ini masih belum dapat memutar film.

"Menonton film di bioskop sensasinya tentu tak tergantikan. Rasanya, usai pandemi ini, bioskop akan kembali jadi hal yang dicari oleh publik," ujar Alexander Siregar dari Disney+Hotstar.

Produser Magma Entertainment, Linda Gozali mengungkapkan hal senada. Bioskop masih akan dibutuhkan di masa depan.

"Tidak ada yang dapat menggantikan rasa yang didapatkan ketika menonton bioskop. Menyaksikan film di bioskop menjadi momen 'perayaan' terutama bagi mereka yang berada di balik layar," tukas Linda.




(doc/nu2)

Hide Ads