Bersamaan dengan berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi yang dimulai sejak besok, Senin, 12 Oktober 2020, di DKI Jakarta, bioskop di Ibu Kota juga dikabarkan akan kembali dibuka setelah tutup beberapa waktu.
Terkait hal itu, produser film Chand Parwez Servia mengaku belum mau berkomentar terlalu banyak. Sebab, ia belum dapat memastikan apakah dengan pembatasan kapasitas sebanyak maksimal 25 persen akan masuk akal untuk pengusaha bioskop membuka kembali usahanya.
"Belum bisa berkomentar ya, karena kan kemarin kan terakhir 50 persen. Apakah dengan 25 persen itu, bagaimana saya belum diskusikan, kan ini baru keluar aturannya," ujar Chand Parwez ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (11/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mendingan kita tunggu saja, kami kan mau buka dengan mengikuti peraturan yang benar. Apakah dengan peraturan 25 persen itu masuk di akal atau tidak? Karena bioskop itu untuk operasional ada minimumnya kan, untuk bisa bayar biaya-biaya tetapnya, kan bioskop juga ada biaya untuk segala macam peralatan listrik apa," tambah dia lagi.
Baca juga: Jakarta PSBB Transisi Lagi, Bioskop Dibuka |
Menurut Chand Parwez sebagai produser, dirinya hanya memasok film yang akan ditayangkan di bioskop. Sehingga, ia dan produser lainnya belum berani memberikan komentar apa pun terkait diperbolehkannya kembali pembukaan bioskop.
Meski demikian, Chand Parwez menganggap sebenarnya pembatasan kapasitas di bioskop dapat disiasati.
"Kalau misalnya oke 25 persen, tapi misalnya yang biasanya main satu layar jadi dua layar, atau yang dua layar ke empat layar, itu kan kembali ke 100 persen," kata dia.
Akan tetapi, ia menambahkan, hal itu belum tentu memungkinkan mengingat jumlah layar dan biaya operasional bioskop. "Bisa nggak bioskop menutup seluruh ongkos yang dibutuhkan?" tanyanya.
Rumah produksi yang dipimpinnya, Starvision, hingga kini telah menyiapkan dua film apabila bioskop benar-benar akan buka. Akan tetapi, Chand Parwez juga belum dapat memastikan apakah film itu akan dirilis dalam waktu dekat.
Dia memilih untuk melihat situasi dan kondisi di industri perfilman terlebih dahulu.
"Kalau bioskop bukanya belum rata, tentunya yang kami mainin masih yang lama yang dulu sempat tertunda COVID-19. Tapi kalau film baru, kami nunggu bioskop buka berapa persen, karena kan investasinya besar," ungkap dia.
(srs/mau)