Pandemi membuat banyak sektor terhenti tak terkecuali industri film. Namun belakangan, sektor ini berusaha bangkit.
Di Hollywood, sejumlah film mulai melanjutkan syuting dengan menerapkan protokol kesehatan. Ada sekuel Mission Impossible misalnya, yang akhirnya harus menyewa kapal pesiar hanya untuk kru dan para bintangnya demi mencegah proses syuting terpapar Corona dari lingkar luar produksi tersebut.
Hal yang sama juga mulai teralisasi di industri film Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah ada beberapa film yang memulai produksinya meski pandemi belum sepenuhnya berlalu dan masih menjadi ancaman saat ini. Situasi yang dihadapi saat ini memang rumit.
Namun sejumlah produser meyakini, momen hiatus seperti sekarang tak lantas harus membuat proses sebuah karya film terhenti. Rumah produksi Starvision Plus misalnya, belum lama ini merampungkan produksi untuk film terbaru mereka, Cinta Pertama, Kedua & Ketiga.
Diungkapkan sang produser, Chand Parwez, melanjutkan penggarapan sebuah film di tengah situasi seperti ini bukan berarti tanpa pertimbangan. Menerapkan lingkungan kerja dengan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah menjadi hal utama.
"Memang kita harus paham dengan kondisi seperti sekarang, kita harus ketat protokolnya," ungkap Chand Parwez.
Senada dengan sang produser, produksi film lain dari rumah produksi Falcon Pictures juga menerapkan hal serupa dalam proyek pembuatan film baru mereka.
"Yang pasti kita menjalankan protokol pemerintah baik dari ekonomi kreatif departemen pendidikan dan kebudayaan ataupun dari asosiasi-asosiasi film," ungkap Rako Prijanto yang kini menyutradarai drama berjudul Keluarga Slamet usai menggarap sekuel Warkop DKI Reborn.
Penerapan protokol kesehatan berdampak pada aturan baru yang diterapkan produksi-produksi film di atas selama melakukan syuting. Dan hal itu berpengaruh ke banyak sisi di antaranya biaya produksi hingga pembentukan staf khusus di lokasi syuting yang memantau jalannya produksi seiring dengan protokol kesehatan. Simak artikel berikutnya!
(doc/tia)