Saw II: Aksi Berdarah Jigsaw

Saw II: Aksi Berdarah Jigsaw

- detikHot
Kamis, 29 Des 2005 10:46 WIB
Jakarta - 'Saw' kembali lagi dalam sekuelnya. Jigsaw (Tobin Bell), sang mastermind berdarah dingin mengurung 8 orang di dalam sebuah rumah. Seperti biasa, ia telah merencanakan permainan mematikan bagi mereka. 'Saw II' menampilkan Eric Mason (Donnie Wahlberg), seorang detektif yang hidupnya sedang kacau balau akibat bercerai. Melalui suatu kasus pembunuhan, Jigsaw menulis nama Eric di tempat kejadian. Akhirnya, Eric pun menangani kasus ini.Akhirnya Jigsaw berhasil ditangkap di rumahnya. Tak ada yang menyangka bahwa sosok di balik banyaknya kasus kematian adalah seorang pengidap kanker yang terduduk lemah di kursi rodanya.Di saat yang sama, Eric menemukan bahwa anaknya, Daniel (Erik Knudsen) termasuk satu dari delapan orang yang disandera Jigsaw. Eric beserta rekan kerjanya dapat memantau apa yang terjadi di dalam rumah itu, melalui deretan monitor di rumah Jigsaw. Jigsaw sendiri tak rela jika dinyatakan sebagai pembunuh. Menurutnya, para korban diberikan pilihan olehnya, hidup atau mati. Jigsaw seolah-olah playing God lewat aksi berdarahnya ini.Para korban dipilih Jigsaw secara khusus dan cermat, mereka memiliki keterkaitan satu sama lain. Dalam rumah itu Jigsaw telah mempersiapkan satu tes untuk masing-masing korban. Tak hanya harus mengikuti permainan, mereka juga diracuni gas mematikan yang dapat membunuh dalam hitungan jam. Berpacu dengan waktu mereka berebut obat penawar yang disebar Jigsaw di sekitar rumah itu. Salah satunya, Amanda (Shawnee Smith) pernah menjadi korban Jigsaw sebelumnya.Sementara itu, dengan perasaan berkecamuk Eric menyaksikan bagaimana para sandera itu mati satu persatu melalui cara sadis yang tak terbayangkan oleh akal sehat. Tak berpikir secara profesional, emosi pun bermain di dalam pikirannya. Sutradara 'Saw II' Darren Lynn Bousman juga menyajikan ending yang tak disangka-sangka. Film suspense thriller ini memperlihatkan begitu banyak darah, hampir di dalam setiap scenenya. Mungkin anda yang tak suka kekerasan akan merasa lelah menonton film sadis ini. (dit/)

Hide Ads