Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2020 akan tetap digelar. Meski suasana Indonesia masih di tengah pandemi Corona FFI 2020 akan digelar dengan wajah dan semangat baru.
Menjelang FFI 2020 sineas perfilman mengusung 'Satu Hari Satu Hal Baik Film Indonesia'. Seruan ini juga gerakan untuk membantu para tenaga kesehatan, masyarakat yang tetap harus bekerja di luar rumah, dan masyarakat yang harus dirumahkan karena efek pandemi Corona.
"Festival Film Indonesia 2020 pun kini hadir dengan cara yang beda, mengusung 'Satu Hari Satu Kebaikan'. Sebagian besar dari kita akan mengingat 2020 dengan cara yang sama optimisme, harapan, dan perubahan," ucap Ketua Komite FFI 2020, Lukman Sardi dalam acara peluncuran Festival Film Indonesia 'Satu Hari Satu Hal Baik Film Indonesia' yang disiarkan langsung di YouTube.
Layaknya New Normal, semua tamu undangan yang di acara ini hadir secara virtual. Semua pengisi acara pun tetap di rumah saja.
Lukman Sardi melanjutkan COVID-19 juga berdampak pada industri film. Akan tetapi, itu tidak menjadi pembatas untuk terus berkreasi dan berkarya. Justru tetap ada ide-ide kreatif yang lahir selama berada di rumah saja.
"Kami terus bekerja, berpikir, melahirkan ide-ide tak hanya untuk filmnya tapi untuk industri film secara keseluruhan. Begitulah FFI 2020 hadir," ungkapnya.
Begitu pun keyakinan Lukman Sardi terhadap para pecinta film. Mereka maaih akan setia menanti film-film Indonesia kembali tayang di Bioskop.
Dalam acara ini, hadir juga Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid. Hilmar berterima kasih untuk semua insan perfilman yang tetap bersemangat.
"Saya berterima kasih kepada seluruh teman, seniman, dan pekerja film yang di tengah kesulitan masih terus menghasilkan karya," ucap Hilmar.
"Semangat inilah yang kiranya melandasi FFI di tahun 2020. Dan di FFI ini kita akan merayakan daya cipta, daya juang film Indonesia, dan kontribusinya menjaga jiwa bangsa," imbuhnya.
FFI 2020 pun disemarakkan dengan #SatuHariSatuKebaikan. Dalam acara ini, para sineas film, mulai dari aktor, sutradara, produser, dan masih banyak yang berada di belakang layar film Indonesia memberikan testimoni, puisi, sampai karya musik yang memperlihatkan 'new normal' perfilman Indonesia.
Baca juga: Festival Film Indonesia dan Kontroversinya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dikatakan Chand Parwez, saat ini kesehatan dan keselamatan memang prioritas utama. Tapi, menciptakan film bisa tetap berjalan asal tetap beracuan pada protokol kesehatan.
"Kita ini memang menyadari kesalamatan dan kesehatan prioritas. Tapi, kreativitas juga nggak boleh berhenti. Apabila kita punya protokol kesehatan tetap bisa melahirkan karya terbaik," ungkap Chand Parwez.
(pus/doc)