Hal ini pun berdampak pada pekerja kreatif yang terlibat di dalamnya. Pemerintah diketahui telah membuat skema bagi para pekerja kreatif yang sementara tak bisa bekerja.
Namun ada hal yang dinilai sineas Angga Dwimas Sasongko kurang tepat sasaran untuk pemenuhan kesejahteraan pekerja kreatif di momen seperti ini. Hal itu pun disuarakan sutradara 'Filosofi Kopi' ini lewat Instagram pribadinya.
Baca juga: 40 Ribu Seniman Terdampak Pandemi Corona, Ini Solusi dari Pemerintah
"BINGUNG KARTU PRAKERJA UNTUK SENIMAN DAN PEKERJA KREATIF
Saya bingung dengan skema ini @wishnutama, dan ingin bertanya. Dalam kartu prakerja ada alokasi 1 juta rupiah untuk biaya pelatihan, maka;
1. Kalau saja data Kemenparkraf yang 189,586 orang dapat kartu prakerja berarti ada dana sebesar hampir 190 miliar yang akan diberikan platform resmi pelatihan seperti Tokopedia dan Ruangguru. 190 MILIAR! Apa iya, harga pelatihan secara online segitu mahalnya?
2. Emangnya seniman & pekerja kreatif mau dikasih pelatihan apa sih? Kan jelas mereka punya skill set yang selama ini dipakai mencari nafkah dan diakui komunitasnya atau industrinya. Kenapa gak 1 juta per bulan, atau 190 miliar itu jadi skema dalam bentuk cash untuk nambahkan income support. 650 ribu per bulan (kalau memang ini betul angka cash-nya) sebagai income support itu ya pasti gak cukup. FYI, garis kemiskinan rata - rata menurut BPS per keluarga itu Rp 2,017,664
3. Kalau saja alokasi untuk pembuatan konten berasal dari stimulus untuk edtech industry, mungkin jadi lebih fair. Tapi skema ini menggunakan alokasi stimulus pekerja seni dan kreatif (Individu) yang mestinya skemanya mirip BLT, apakah ini adil?
Ini soal alokasi. Dana untuk produksi/akusisi konten dan layanan pelatihan diambil dari stimulus individu," tulis Angga Sasongko seperti dilihat, Selasa (14/4/2020).
Dikutip detikfinance, pemerintah berencana memberikan insentif bagi pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk untuk seniman hingga musisi.
"Kami sudah bicara dengan para seniman, dengan para ekraf (ekonomi kreatif) yang berkaitan dengan ini memang para pelaku seniman ini sangat terdampak juga. Dari musisi, pemain drama, artis, bahkan penari dan lain sebagainya ini mereka sangat terdampak karena banyak mereka tidak bisa melakukan pekerjaannya secara rutin lagi," kata Tama saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI melalui telekonferensi, 6 April 2020.
Baca juga: Hore! Seniman hingga Pegawai Hotel Bakal Dapat Kartu Pra Kerja
"Kita telah meminta khusus kepada Federasi Serikat Musisi Indonesia, Persatuan Artis Film Indonesia, Ikatan Manager Artis Indonesia, para produser film, dan lain-lain untuk meminta data pekerja di lingkungan musik, film, seni pertunjukan, musisi yang bekerja di hotel, kafe, kru film dan musik yang kehilangan pendapatannya. Pendataan itu sedang kami lakukan langsung ke asosiasi agar mendapatkan opportunity dari Kartu Pra Kerja tersebut," imbuh Wishnutama.
(doc/nu2)