Hingga kini, Amerika Serikat masih dirundung dengan isu rasisme. Bahkan menurut catatan Perserikatan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU), kepolisian di 19 dari 24 negara bagian masih kerap menghentikan pengendara Afrika-Amerika di jalanan daripada kaum kulit putih yang mendapatkan perlakukan yang kurang menyenangkan, bahkan hingga harus mengorbankan nyawa.
Namun sejak tahun 1930, rasisme yang terjadi di Amerika Serikat jauh lebih parah. Hal tersebut yang ingin dikisahkan oleh sutradaraa Peter Farrelly kepada publik melalui film 'Green Book'.
Dan baru saja diumumkan, 'Green Book' sukses meraih 5 nominasi di ajang bergengsi Golden Globe Award. Di antaranya adalah Aktor Terbaik (Viggo Mortensen), Aktor Pendukung Terbaik (Mahershala Ali), Sutradara Terbaik (Peter Farrelly), Naskah Terbaik, dan Film Musik atau Komedi Terbaik.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film ini didapuk menjadi film pembuka di ajang International Film Festival & Awards in Macau 2018 (IFFAM 2018), dan detikHOT menjadi salah satu yang diberi kesempatan menyaksikan 'Green Book'. Film yang berdurasi 220 menit tersebut membawa penonton menyelami kisah nyata perjalanan Dr Don Shirley (Mahershala Ali), seorang pemain piano Afrika-Amerika jenius yang hendak melakukan tur di Deep South, ditemani oleh Tony Lip (Viggo Mortensen) seorang Italia-Amerika yang disewa selama 2 bulan sebagai supir sekaligus road manager untuk sang musisi.
Sebagai catatan, kulit hitam membutuhkan perlindungan untuk melakukan perjalanan ke Selatan di siang hari karena diskriminasi tersebut. Itulah kenapa Dr Don mempekerjakan Tony yang bekerja sebagai penjaga keamanan klub malam setiap harinya.
Selama perjalanan, terlepas dari perbedaan mereka, Dr Don dan Tony menjalin ikatan yang tak terduga saat menghadapi rasisme dan bahaya yang ada di era segregasi tersebut.
Mungkin Anda berpikir film yang berlatar belakang Amerika Serikat tahun 1962 ini adalah film tipikal peraih nominasi penghargaan dengan isu-isu berat dan membosankan untuk ditonton. Namun tidak untuk 'Green Book'.
Film ini adalah film yang sangat sederhana dan dihiasi dengan canda tawa serta kehangatan di balik tema serius yang dipilih oleh sang sutradara. Lantunan musik jazz yang dimainkan oleh Dr Don dan trionya sesekali membuat para penonton ikut menggoyangkan kepala dan menikmati musik yang indah.
![]() |
Hal yang membuat film ini menyenangkan adalah saat melihat perkembangan hubungan Dr Don dan Tony sebagai dua pribadi berbeda. Di satu sisi, sang musisi adalah kulit hitam yang kerap mendapatkan diskriminasi di balik status sosialnya sebagai salah satu musisi tersukses pada zamannya.
Sementara sang bawahan adalah keturunan Italia kulit putih yang hidup serabutan. Ia bahkan mengaku hidup 'lebih seperti kulit hitam' daripada Dr Don.
Mahersala Ali dan Viggo Mortensen pun termasuk dalam aspek spesial yang ada di film ini. Tak heran keduanya sama-sama mendapatkan perhatian dari Golden Globe Awards atas penampilan mereka.
Jadi, apakah 'Green Book' adalah film yang layak disandingkan dengan 'Crazy Rich Asians', 'The Favourite', 'Mary Poppins Returns', dan 'Vice' di kategori Film Komedi atau Musikal Terbaik? Tentu saja!