Nonton 'Jelita Sejuba' Inul Daratista Lihat Perjuangan Lain Seorang Wanita

Nonton 'Jelita Sejuba' Inul Daratista Lihat Perjuangan Lain Seorang Wanita

Desi Puspasari - detikHot
Senin, 07 Mei 2018 21:46 WIB
Inul Daratista Foto: Ismail/detikHOT
Jakarta - Meski sudah turun layar, film 'Jelita Sejuba' masih menarik perhatian. Salah satu yang penasaran untuk menonton film yang ditulis oleh Jujur Prananto itu adalah Inul Daratista.

Inul Daratista membayangkan jika memiliki sang suami seorang tentara. Inul yang menghadiri undangan dari Hj. Dra Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dalam rangka Hari Kartini dan Hari Pendidikan nasional itu pun terkagum-kagum melihat perjuangan istri dari seorang tentara dan prajurit.

"Suaminya tentara dan jarang pulang Bang Toyib banget dan ini sangat menyedihkan meski kelihatan kehidupannya sosialitanya antara ibu-ibu tentara seolah-olah gitu ya. Tetapi kita lihat bahwa perjuangan mereka cukup berat dan Jelita sejuba ini sangat bagus," ungkap Inul Daratista di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun Inul Daratista tak menyangka, film yang dibintangi oleh Putri Marino itu hanya mendapat sekitar 30 layar di seluruh Indonesia. Kondisi itu mengingatikan Inul Daratista untuk mengingatkan para penikmat film juga menonton film karya anak bangsa Indonesia.

"Harapan saya sih film ini benar-benar menjadi suri tauladan kepada kita semua penonton untuk mengapresiasi dirinya sendiri supaya menjadi kuat," tutur Inul.

Istri almarhum Gusdur, Sinta Nuriyah, sudah menonton film ini lebih dari sekali. Dia pun berseloroh saat dirinya memutuskan untuk tidak menikah dengan seorang tentara.

Nonton 'Jelita Sejuba' Inul Daratista Lihat Perjuangan Lain Seorang WanitaFoto: Desi/detikHOT


Tapi tak disangka, jatuh cinta pada Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gusdur, ternyata perjuangannya tak kalah berat.

"Semua sudah melihat dan nonton gimana suka dukanya jadi istri seorang prajurit, satu sisi memang membanggakan, tapi kegetiran hidupnya itu. Pada waktu muda saya tidak ingin kawin dengan seorang prajurit. Tapi ketika saya jadi istrinya Gusdur ternyata lebih dari seperti prajurit. Tentara ditinggal pergi ada uang pisah, Gusdur pergi nggak ada uang pisahnya," canda Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Ketua Umum Yayasan Puan Amal Hayati.

Putri Marino sebagai pemeran utama sayangnya tidak dapat hadir. Akan tetapi, pemain lainnya seperti Aldy Maldini, penulis skenario Jujur Prananto, sutradara Ray Nayoan, dan produser eksekutif Krinawati hadir. Ada juga Jajang C. Noer yang turut hadir. (pus/dar)

Hide Ads