Kenalan dengan 4 Seniman Marvel Asli Indonesia

Kenalan dengan 4 Seniman Marvel Asli Indonesia

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Kamis, 07 Apr 2016 18:26 WIB
Kenalan dengan 4 Seniman Marvel Asli Indonesia
Foto: Delia Arnindita Larasati
Jakarta -

Tak sedikit seniman Indonesia yang terjun ke dunia internasional lewat karya-karyanya. Termasuk ilustrator-ilustrator muda yang sudah bertahun-tahun bekerja untuk Marvel.

Mereka adalah Ario Anindito, Jessica Kholinne, Miralti Firmasyah, dan Rhoald Marcellius yang kini tengah menggarap proyek komik Marvel seperti X-Men higga Wolverine. Lewat acara Marvel Creative Day Out yang digelar di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2016), mereka berbagi cerita awal mula terjun ke dunia perkomikan Marvel.

Miralti dan Rhoald sama-sama dikontrak oleh Marvel setelah menjalani serangkaian audisi yang digelar di Jakarta pada 2014 lalu. Tertarik dengan karya keduanya, editor Marvel Comics, C.B Cebulsk langsung merekrut mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun 2014 ada event di Jakarta. Kami disuruh memilih satu dari lima skrip untuk dibuat ilustrasinya. Kita pilih yang palig menarik dan cocok. Dari situ kami berhasil lolos dan baru dikasih proyek," kenang Miralti.

Sejak 2015 Miralti diberi tanggung jawab untuk membuat ilustrasi mini seri Marvel bertajuk 'Star Lord & Kitty Pride', dan saat ini tengah mengerjakan 'X-Men '92'.



Tak seperti Miralti yang langsung diberitahu hasil audisi lewat email, Rhoald sempat berharap-harap cemas karena email yang ditunggu tak kunjung datang. Hingga pada suatu hari, ia langsung dihubungi oleh pihak Marvel.

"Proyek saya di antaranya 'Hulk', komik Custom Edition, dan serial yang sedang dirilis saat ini, 'Contest of Champions'," tutur Rhoald.

Kisah yang agak berbeda disampaikan oleh Ario dan Jessica, yang sama sekali tak mengikuti kontes apapun. Jessica dipilih oleh Marvel setelah bekerja untuk publisher di Amerika Serikat pada 2009 lalu. Kala itu, Marvel tertarik dengan hasil pewarnaan Jessica sebelum mengontraknya pada 2010.

Sedangkan Ario hanya mengunggah karya-karyanya di internet sampai salah satu agensi di Italia tertarik. "Dia suka lihat gambar-gambar di internet dan selalu menawarkan orang bekerja dengan dia. Saya saat itu juga ditawarin, dan kalau mau, karya saya akan ditawarin ke produser-produser besar," kenangnya.



"Dia lalu ketemu dengan Marvel dan lihat karya saya lalu saya diminta bikin sample. Saya awalnya dikasih naskah 'Guardian of the Galaxy'. Di situ disuruh bikin empat halaman dari naskah komplit sebanyak 20 halaman. Saya lalu pilih halaman action. Sample saya disukain dan saya terima," sambung Ario.

Tak hanya menggarap karya-karya Marvel dalam bentuk komik seperti 'Wolverine' dan 'House of M', Ario punya pekerjaan yang agak sedikit berbeda dengan Miralti, Rhoald dan Jessica. Pria lulusan Universitas Parahyangan itu juga menggarap desain figur 1:4 karakter Marvel seperti Lady Sif dan Beta-Ray Bill.

"Prosesnya hampir sama. Dari ilustrasi pensil itu langsung di-sculpture 3D sama orang Italia. Dari situ memang nggak persis banget sama ilustrasinya sih, tapi bisa sangat mendekati," tambah Ario.

Proses yang dijalani oleh Ario, Jessica, Miralti dan Rhoald untuk menggarap karya Marvel ternyata membutuhkan waktu yang cukup panjang. Seperti apa? Simak di artikel selanjutnya ya.

(mif/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads