Cerita Arifin Putra dari Berlinale

Cerita Arifin Putra dari Berlinale

Adhie Ichsan - detikHot
Selasa, 10 Feb 2015 13:35 WIB
Cerita Arifin Putra dari Berlinale
Jakarta - Di tengah isu yang ramai di kalangan perfilman nasional mengenai 'Skandal Berlinale' yang berujung batalnya pengiriman delegasi, beberapa insan film justru sudah melenggang ke festival film bergengsi di sana. Salah satunya Arifin Putra yang mengikuti Berlinale Talents Campus.

"Untuk Berlinale ini saya tidak mewakili film apapun. Di sini saya mengikuti workshop akting selama seminggu," kata Arifin membuka perbincangan dengan detikHOT melalui surat elektronik.

Arifin mengatakan bahwa dirinya terpilih dari 300 peserta yang dijaring dari total 2.500 orang yang mendaftar, dari 117 negara. Workshop ini berlangsung pada saat yang sama seperti festival film Berlinale, tapi merupakan bagian yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini khusus workshop untuk para filmmaker dari seluruh dunia. Ada workshop untuk aktor, sutradara, produser, editor dll. Saya tentunya masuk ke kategori aktor. Saya mendaftar atas inisiatif sendiri karena ingin memperdalam ilmu akting," ujar bintang film 'The Raid 2: Berandal' itu.

BACA JUGA: Ini Adegan Paling Mahal di 'CJR The Movie'

Arifin mengikuti workshop akting sejak 7 Februari hingga 12 Februari mendatang. Selain dirinya, ada juga Tara Basro, Aditya Ahmad (sutradara, editor), dan Greg Arya (editor) yang lolos mengikuti workshop tersebut.

Meskipun sudah sering tampil di film layar lebar, namun Arifin merasa dirinya masih perlu untuk mendalami akting lebih jauh melalui pelatihan, workshop, dan ilmu yang didapatkan dari acara-acara serupa. Selain itu Berlinale Talents Campus menjadi sarana untuk Arifin menjalin relasi dengan filmmaker internasional.

"Tentunya bangga karena saya mendaftar sendiri untuk ikut serta dalam workshop tanpa bantuan dari pihak manapun dan dari 2.500 orang yang mendaftar hanya 300 yang diterima," katanya.

Arifin juga menyayangkan kontroversi yang terjadi mengenai 'Skandal Berlinale', yang berujung pada pencopotan Armein Firmansyah sebagai Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata. Ia berharap ke depannya pemerintah bisa lebih kerjasama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) dalam menjalankan programnya.

Baca Juga: 'Nada untuk Asa': Hidup Normal dan Tegar Bersama HIV/AIDS

"Filmmaker datang ke festival untuk tiga hal. Pertama untuk ikut workshop seperti saya, mempromosikan filmnya, atau untuk mencari pendanaan atau co-producer untuk proyek berikutnya," kata Arifin.
Β 
Menurut aktor berdarah Jerman itu, alangkah baiknya pemerintah bisa membuat sistem pengajuan dana bantuan yang transparan, sederhana dan cepat untuk para filmmaker yang memang betul-betul mau mencari ilmu, atau untuk memajukan perfilman Indonesia. Selama ini menurutnya kebanyakan sineas Indonesia bisa berangkat ke berbagai acara film di luar negeri dengan dana sendiri.

"Tetapi alangkah baiknya pemerintah kita bisa ikut membantu, karena dana yang harus dikeluarkan untuk berangkat tidak kecil. Dan ini demi kemajuan perfilman Indonesia dan secara tidak langsung juga pariwisata Indonesia. Makin banyak orang di seluruh dunia melihat film-film Indonesia, maka makin banyak yang akan tertarik untuk mengunjungi Indonesia," tutup Arifin.

(ich/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads