Elephant Kind Menangkap Realita dalam Lirik

Main Stage

Elephant Kind Menangkap Realita dalam Lirik

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Kamis, 01 Jul 2021 18:29 WIB
Elephant Kind_Profil_Main Stage Detikcom
Elephant Kind. Foto: Rafida Fauzia
Jakarta -

Nama Elephant Kind bermula dari sebuah tulisan yang dibaca oleh Bam Mastro yang menyatakan bahwa seekor gajah bisa saja tewas karena patah hati. Fakta itu terus terbayang hingga dirinya menamai bandnya dengan nama Elephant Kind.

Rupanya, tidak hanya pada nama, persoalan patah hati, melankolia, kesedihan dan pikiran kontemplatif terhadap kehidupan yang tidak selamanya menyenangkan juga kerap muncul dalam lagu Elephant Kind.

Bagi Bam Mastro, ada beberapa lagu yang kadang dinyanyikan dengan nada ceria maupun tempo yang cepat, tetapi liriknya mengandung cerita yang terbilang gelap dan murung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat tercermin (dalam lagu), kalau bisa dibilang musik kami bisa upbeat, bisa positif, sedih gitu ternyata pas didneger. Ada beberapa lagu," ungkap Bam Mastro dalam wawancara dengan detikcom, baru-baru ini.

Elephant Kind_Main Stage DetikcomElephant Kind di Main Stage detikcom. Foto: Rafida Fauzia

Bam Mastro menyebut Oh Well, lagu dari album Scenarios: A Short Film by Elephant Kind (2014) sebagai salah satu contohnya.

ADVERTISEMENT

Oh Well, menurutnya, adalah lagu yang berkisah tentang seseorang yang merelakan impiannya di masa kecil karena terbentur oleh kenyataan-kenyataan hidup yang harus dihadapinya ketika beranjak dewasa.

"Kayak Oh Well, 'Sometimes I feel like I can turn the world upside down', itu kayak sebenarnya jadi kayak pengalaman yang orang lalui. Lo bisa memutarbalikkan dunia, tapi akhirnya childhood dreams lo, apa yang lo pikirkan hancur karena responsibility lo sebagai orang grown up," kisah Bam Mastro.

Dia menambahkan, "Selain melankolis lebih ke realita, yang orang-orang alami tapi memilih untuk membuat ini sebagai hal yang putiis, melankolis."

Menurut Bam Mastro, lirik yang ia tulis dalam lagu-lagu Elephant Kind kebanyakan berangkat dari pengalaman personalnya, atau setidaknya, dari hal yang dekat dengannya.

"(Lirik) yang kami bikin, kalau gue personally yang paling dekat sama gue aja. Jadi gue nggak bikin satu hal yang di luar yang gue tahu. Menurut gue kami semua expert dalam hal yang kita alami. Lo bakal nemuin hal itu di saat lo butuh mempelajarinya," jelas dia.




(srs/dal)

Hide Ads