Samuel Alexander Pieter atau dikenal dengan nama panggung Young Lex pada tahun ini genap 10 tahun bergelut di dunia musik. Meski mengaku mendengarkan semua jenis musik, akan tetapi dia memilih hiphop sebagai jenis musik yang ia usung.
"Kalau orang tanya, 'Lex jenis musik lo apa', musik gue, ya musik, tapi benang merahnya hiphop," ujar dia dalam wawancara dengan detikcom, baru-baru ini.
Young Lex tumbuh di sebuah gang kecil bernama Gang Bocor yang terletak di Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Di situlah ketertarikannya pada musik bermula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, sebelum mengenal hiphop, dirinya lebih dulu mengenal lagu-lagu protes dari Slank dan Iwan Fals. Young Lex mendengar, lirik yang dibawakan mereka seakan mewakili suara dari kaum marjinal.
Dari situ, dia mulai tertarik pada lagu-lagu yang bermuatan protes dan kegelisahan. "Kalau kita lihat culture-nya, secara culture beda. Cuman beda balutan musiknya aja, lirik-liriknya Iwan Fals dan Slank itu sama kayak hiphop di luar. Suara yang dibawa sama," cerita dia.
Ketertarikannya pada musik hiphop semakin bertambah ketika duduk di bangku sekolah. Kebetulan, saat sekolah dulu, Young Lex banyak berkenalan dengan teman-temannya yang gemar bermain basket. Dari situlah ia mulai mengenal lagu-lagu hiphop.
![]() |
"Culture-nya kan nge-blend tuh basket dan hiphop, terus gue mulai suka, gue mulai bikin lagu," kenangnya.
Lulus dari SMA, Young Lex mulai mencoba peruntungan dengan merintis karier bermusiknya dari nol. Saat itu usianya masih 18 tahun. Meski jatuh-bangun merintis karier di musik ia rasakan, akan tetapi dirinya yakin pada pilihan yang ia ambil.
"Prosesnya panjang, dengan kekurangan biaya, nyari biayanya, dan ketika pertama kali manggung dibayar, kayaknya gue harus tetap di sini deh di musik. Karena memang keahliannya di situ, gue suka," ungkap dia.
![]() |
Bukannya Young Lex tidak pernah ragu pada pilihan yang dia ambil. Dirinya sempat mempertanyakan apakah ia dapat menghidupi dirinya secara layak dengan jalan bermusik di hiphop sebagaimana yang ia pilih.
Akan tetapi di tengah rasa ragunya, ia mencoba untuk menjalani lebih dulu pilihannya. "Tantangannya adalah, emangnya bisa sukses di Indonesia di hiphop? Begitu pertanyaan itu keluar, berat juga ya. Tapi akhirnya gue jalanin, setelah dijalanin, ya ternyata berat tapi nggak berat," ucap Young Lex.
Baca juga: Gisel Kok Mau Duet Sama Young Lex? |
Kariernya menanjak perlahan. 2012 menjadi tahun yang penting bagi Young Lex. Sebab saat itu ia mulai dapat panggung di pentas seni sekolah. Namun rupanya keputusannya untuk membuat akun YouTube lah yang kemudian membesarkan namanya.
"Karier gue naiknya tuh nggak langsung, jadi ada step by step-nya. Dari acara shuffle dulu, karena acara shuffle banyak anak sekolah tahun 2012, terus mulai ke pensi, dari pensi gue mulai bikin YouTube, terus gue ketemu anak-anak YouTube. Mulai dari YouTube, bikin video klip-nya terus viral, baru di televisi," kisah dia.
"Jadi terus-terus sampai nggak berasa di tahun ke-6 baru berasa naiknya," sambungnya lagi.
Rapper Kontroversial
Menurut Young Lex, kesuksesan yang diperolehnya itu bukan hanya semata-mata hasil kerja keras, namun juga kegigihan dan bagaimana ia bertahan ketika ditempa.
Dirinya mengaku sempat gagal namun kemudian kembali mencoba setiap kali mengalami kegagalan hingga akhirnya mulai dikenal khalayak.
"Sebenernya perjuangan paling keras itu nggak ada dalam bentuk sekali. Kita ngomongin endurance, seberapa lama elo konsistennya, daya tahannya, itu yang paling susah. Lo bikin video klip satu, itu sudah susah, begitu lo upload karyanya nggak naik. Terus kan ada keputusan tuh, lanjut atau nggak. Untuk memutuskan, 'Oke lanjut', itu yang paling susah," ujarnya.
Sosoknya sebagai seorang rapper kontroversial memang kerap mendapat cibiran dan menemui pro dan kontra, tapi Young Lex mengaku tidak ambil pusing. Baginya, yang terpenting adalah bagaimana tetap konsisten menulis dan mengeluarkan lagu.
![]() |
Ketika menulis lagu, dirinya pun mengaku tidak pernah terpengaruh dengan apa yang dikatakan orang lain. Dia tetap membuat lagu sebagaimana yang ia sukai.
"Jadi yang gue pikirkan (ketika menulis lagu) itu diri gue sendiri, gue suka nggak, pede nggak? Kalau gue suka dan pede, bodo amat sama orang lain. Kedengarannya egois tapi jadi seniman harus egois. Pas dilempar (ke publik), ada yang suka dan nggak suka, tapi nggak akan mempengaruhi gue," tegasnya.
Young Lex pun mengutarakan pada akhirnya lagu-lagu yang memiliki banyak penggemar adalah lagu-lagu buatannya yang ia sukai.
"Karena semua karya gue yang views-nya puluhan juta, pas gue cek, berangkatnya dari yang gue suka," ungkap dia.
(srs/doc)