Selama tujuh tahun ini, grup musik yang beranggotakan Endru March Sukardi atau EndrumarcH (rapper dan produser), Nurhadi Nugroho atau Tabib Qiu (rapper), dan Juanita Dewiana atau Jaydee (vokal) ini merilis beberapa lagu secara digital.
Lagu-lagu yang dirilis secara tersebut kemudian masuk ke dalam album ini sebut saja 'Berlari', 'Go Low', 'Jaswanabi', 'Badirawk', dan 'W'. Selain lagu-lagu yang dirilis secara digital tersebut, mereka juga mendaur ulang lagu-lagu lama yang pernah ada di album sebelumnya, 'Idola', 'Siapa Tau', dan 'Maukah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
EndumarcH pun menambahkan, secara garis besar, album ini akan menjadi jembatan Soul ID menuju sesuatu yang baru. Tak hanya itu, dalam pembuatan album ini, para personelnya pun mencoba kembali membangun keakraban satu sama lain.
![]() |
"Secara garis besar, album ini merupkan jembatan untuk kami bertiga balik lagi cari chemistry yang selama 7 tahun ini kami ketemy cuma selang-selig doang. Biasanya kami kalau ngumpul tuh cuma buat manggung. Nah tahun ini tuh kami barulah ngobrol apa yang akan kami lakukan selanjutnya," ujar EndumarcH.
"Jadi album ini bisa dibilang salah satu jembatan untuk menuju sesuatu yang baru dari kita. Makanya kami ganti logo juga kan," katanya lagi.
Proses pembuatan album ini pun terbilang singkat. Hal itu dikarenakan lagu-lagu yang akan ada di album tersebut adalah meteri yang sudah ada sebelumnya.
"Prosesnya itu nggak lama sih, setelah kita ngambil lagu apa aja yg mau dikerjain, kurang lebih dua minggu kita depet musiknya terus kita rekaman empat hari lima hari jadi deh," ungkap EndumarcH.
Dalam album ini, grup hiphop yang telah berusia 15 tahun ini juga dibantu oleh sejumlah musisi-musisi lainnya. Sebut saja Pandji Pragiwaksono, Yacko, Ecko Show, Zico, Laze, Ryan V, Andy GDT (Zero One), Lipooz, Soulbrothaz, dan Wizzow.
Soul ID Hanya Rilis dalam Bentuk Fisik
Soul ID mengatakan album 'Heartwork' tidak akan rilis dalam kemasan digital. Mereka ingin mengajak para pendengarnya untuk kembali merasakan bagaimana rasanya berburu rilisan fisik.
"Kami ingin ngajak anak muda sekarang ngerasain gimana beli CD, gimana effort carinya, di online, pesen segala macem," ungkap EndumarcH.
Mereka pun ingin pendengar mereka lebih mengenal siapa saja yang terlibat dalam album tersebut.
![]() |
Pasalnya, dalam album rilisan fisik tersebut terdapat artwork yang bisa disentuh, ada pula nama-nama orang yang terlibat di tiap-tiap lagunya.
"Jadi kalau di album bisa dilihat, 'oh ternyata musisinya ada beberapa'. Saling appreciate juga," tambahnya.
Selain sejumlah alasan di atas, rupanya mereka masih memiliki alasan lain yang membuat mereka enggan merilis lagu secara digital. Apa itu?
"Ya karena kami merasa kalau rilis digital itu terlalu mudah untuk sesuatu yang kami kerjakan dengan mudah. Jadi kami sama-sama ingin ada timbal baliknya," tegasnya.
(srs/dar)