5. Menyoal tas PVC juga mengundang pro dan kontra. Promotor konser itu mengharuskan semua penonton konser yang digelar mereka menggunakan tas PVC transparan. Dari sisi promotor, hal ini memudahkan dalam hal pemeriksaan saat masuk arena konser sehingga tak butuh waktu lama untuk memeriksa satu per satu tas penonton apabila ada yang membawa benda-benda yang dilarang.
Namun dari sisi penonton, hal ini menimbulkan ketidaknyamanan beberapa di antaranya karena:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Barang-barang pribadi (seperti keperluan kewanitaan) jadi terlihat jelas,
- Dikhawatirkan mengundang tindak kejahatan karena barang berharga juga tampak,
- Ukuran tas yang terlalu kecil membuat tidak leluasa untuk fans muslim yang harus membawa peralatan ibadah,
- Harus mengeluarkan budget lebih untuk membeli tas PVC.
6. Fans meminta promotor konser K-Pop untuk mulai mempertimbangkan menggunakan sistem nomor antrean tidak hanya saat hari H masuk ke arena konser tapi juga pembelian tiket. Hal ini terkait dengan kemudahan akses website ticketing dan proses pembayaran. Terlalu banyak akses di saat yang sama tak jarang membuat situs penjualan tiket crash hingga tak bisa diakses.
Fans menyarankan agar promotor konser K-Pop di Indonesia dan pihak loket penjualan tiket bisa meniru cara loket tiket konser Singapura untuk hal yang satu ini. Seperti diketahui, konser di Singapura menawarkan fasilitas seperti:
- Sistem penjualan tiket menggunakan sistem antrean sehingga akses ke situs penjualan sangat bersahabat dan terhindar dari overload traffic,
- Setelah tiket dibeli, ada pilihan untuk mencetak tiket sendiri di rumah, sehingga di hari H konser, fans hanya tinggal langsung antre tanpa perlu ke loket buat penukaran tiket,
- Ada nomor antrean di venue sehingga fans tahu harus berdiri di mana dan tidak berdesak-desakan.
7. Fans yang menghadiri konser juga menyoroti bagaimana pihak promotor sangat tertutup soal kritik. Terlihat dari kolom komentar media sosial promotor itu yang dibatasi hingga ditutup.
"Promotornya anti-kritik!" tulis yang lain.
"Bikin aturan ini itu tapi disuruh kasih kejelasan gak bisa. Buka dulu kolom komentar di sosmed," tulis yang lain lagi.
detikhot sudah mencoba menghubungi pihak promotor tersebut terkait tuntutan masalah ini. Namun mereka masih bungkam.
(aay/nu2)