K-Popers Ngeluh Nonton Konser Makin Ribet: Kayak Ospek!

Speak Up

K-Popers Ngeluh Nonton Konser Makin Ribet: Kayak Ospek!

Tim detikcom - detikHot
Selasa, 13 Sep 2022 16:20 WIB
Boyband asal Korea Selatan, NCT Dream, tampil dalam Allo Bank Festival 2022, di Istora Senayan. Penggemar pun menyambut dengan antusias, Jumat, 20/5/2022.
(Foto: Rafida Fauzia) Promotor membuat peraturan demi kelancaran dan kenyamanan buat penonton. Tapi kalau ada kritik yang ingin kamu sampaikan soal peraturannya, tulis di sini!
Jakarta -

Konser musik yang sebelumnya hanya digelar secara online lantaran pandemi COVID-19 kini sudah kembali lagi ke panggung offline. Tak terkecuali konser grup K-Pop yang sudah mengantre untuk digelar di berbagai venue di Jakarta dan sekitarnya. Akhir pekan ini, Super Junior akan kembali ke Indonesia dengan tur Super Show mereka yang ke-9.

Konser Super Junior ini dipromotori oleh Mecimapro. Penjualan tiket dibuka pada 11 Agustus 2022 khusus untuk pemilik MCP Member (tersedia hanya di situs MCP dan kuotanya terbatas), dan 12 Agustus 2022 untuk penjualan umum (tersedia di beberapa loket penjualan tiket).

Selain Super Junior, artis SM Entertainment lainnya juga akan manggung di Jakarta lewat konser tunggal yakni NCT 127. Taeyong Cs akan datang dengan tur Neo City: Jakarta - The Link yang dijadwalkan pada 5 November 2022 dan dibawa oleh promotor Dyandra Global. Penjualan tiket konser ini masih belum dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NCTzen (fans NCT) dan ELF (fans Super Junior) ramai di Twitter membahas gelaran konser artis favorit mereka. Di antara obrolan tersebut, ada pembahasan mengenai deretan peraturan yang dibuat oleh promotor. Seperti diketahui di semua acara konser, fans diimbau untuk tetap melakukan protokol kesehatan karena kita masih ada dalam situasi pandemi. Selain itu, hal-hal yang dilarang di area konser seperti narkoba hingga senjata tajam juga sudah pasti tidak diperbolehkan.

Namun ada pula beberapa hal lain yang dicatat dalam peraturan promotor demi menciptakan kenyamanan:

ADVERTISEMENT

1. Fanboard/handbanner dan benda terlarang lain

Konser THE BOYZ di JakartaKonser THE BOYZ di Jakarta Foto: (dok. Dinda Islami/detikcom)

Sejak beberapa tahun terakhir, promotor telah menegaskan kepada fans agar mereka hanya membawa fanboard atau handbanner yang berukuran tidak terlalu besar (A4 adalah ukuran maksimal yang diperbolehkan atau tidak lebih dari 30 cm). Hal ini bertujuan agar penonton yang ada di belakang tidak terhalang pandangannya karena fanboard dan handbanner tersebut.

Beberapa barang yang dilarang seperti kembang api, rantai dalam ukuran besar, pointer laser, bendera dengan gagang kayu atau besi, payung besar, produk kewanitaan yang tidak dibungkus, kipas pendingin yang terlalu besar, pembuka botol, ransel yang berukuran lebih besar dari 20 cm x 30 cm, parfum aerosol, merchandise tidak resmi, hingga kursi lipat.

Mecimapro secara khusus melarang fans yang menyaksikan konser-konser mereka dengan menggunakan kostum dalam bentuk apapun.

2. Kamera

Kamera dalam bentuk apapun dilarang masuk ke area konser baik kamera instan maupun kamera digital terlebih kamera profesional. Dalam peraturan konser yang diunggah oleh Mecimapro ke akun media sosial mereka, promotor melarang kamera dalam jenis apapun buat dibawa masuk ke arena konser. Peraturan ini memang sudah selalu ada dalam setiap konser dan siapapun promotornya. Namun pada prakteknya, kamera profesional masih kerap berhasil dibawa masuk oleh segelintir oknum.

Masih berkaitan dengan kamera, promotor juga melarang penonton melakukan siaran langsung dari ruangan konser. Selain itu, semua gadget yang berukuran di atas 7 inci juga tidak diperbolehkan karena alasan yang sama dengan poin nomor 1. Drones juga dilarang dibawa ke arena konser.

Melihat Lagi Aksi Panggung NCT Dream di Allo Bank FestivalNCT Dream di Allo Bank Festival Foto: Rafida Fauzia

3. Menginap di venue konser atau antre semalaman

Sudah bukan rahasia lagi bahwa fans K-Pop merupakan penggemar yang all out untuk konser idola mereka. Demi mendapatkan tempat strategis di depan panggung untuk mereka pemegang tiket kelas festival, tidak jarang mereka akan antre berjam-jam sebelum gate dibuka atau bahkan satu hari sebelumnya. Promotor mengimbau agar fans tidak mengantre semalaman atau menginap di venue konser. Meski pada praktiknya, tidak sedikit juga fans masih tetap melakukan ini.

Aturan wajib menggunakan tas PVC (di halaman selanjutnya)

Selain tiga peraturan umum di atas, promotor Mecimapro punya satu aturan tambahan soal tas. Mecimapro hanya memperbolehkan tas berukuran kecil yang terbuat dari PVC atau material transparan lainnya. Dalam aturan soal tas yang diunggah ke media sosial mereka, Mecimapro mengumumkan bahwa "ransel dan semua tas yang tidak terbuat dari PVC atau tidak bermaterial transparan tidak diperbolehkan masuk". Mereka juga menambahkan bahwa "tas berukuran besar tidak boleh dibawa ke arena konser dan harus dititipkan di tempat penitipan barang".

Satu peraturan baru yang dibuat Mecimapro untuk konser Super Junior - Super Show 9: Road in Jakarta adalah soal fan project. Biasanya dalam setiap konser, fans secara kolektif melalui perwakilan yang akrab disapa dengan 'Union' akan membuat sebuah proyek untuk grup yang tampil. Proyek-proyek dalam skala yang lebih kecil biasanya dilakukan oleh fanbase dari member tertentu. Project bisa berupa apa saja mulai dari rangkaian cahaya, nyanyian selamat ulang tahun (serta kue kalau diperbolehkan), atau handbanner khusus untuk lagu-lagu tertentu. Namun Mecimapro kini melarang semua fan project tersebut karena satu alasan: percaloan.

"Kami menemukan banyak tiket yang ditawarkan lewat aktivitas tidak resmi dan aktivitas fans yang tidak diinformasikan sebelumnya. Tiket Super Show 9: Road in Jakarta hanya bisa dibeli di loket tiket resmi agar fans terhindar dari penipuan. Oleh karena itu, kami memutuskan tidak akan ada fan project di Super Show 9: Road in Jakarta yang diatur oleh fanbase. Fanbanner akan disiapkan oleh kami, promotor. Terima kasih," tulis Mecimapro dilihat Selasa (13/9/2022).

Konser THE BOYZ di JakartaKonser THE BOYZ di Jakarta Foto: (dok. Dinda Islami/detikcom)

Peraturan-peraturan yang dibuat promotor mendapat reaksi beragam dari para penggemar. Soal fan project misalnya, dirasa terlalu berlebihan.

"Wah, saya berharap mereka paling tidak bertanya ke ELF Indonesia saran soal pesan apa yang ingin mereka sampaikan ke Super Junior lewat fan banner. Konser ini kan buat fans, bukan buat promotor," tulis salah satu akun fans Leeteuk Super Junior.

Di luar peraturan umum yang selalu ada, peraturan tas PVC hingga pelarangan fan project tidak membuat semua fans senang. Kewajiban menggunakan tas PVC misalnya harus membuat budget mereka bertambah untuk nonton konser.

"Konser rasa ospek!" tulis akun @ri*****.

"Ini gue mau konser apa ospek sih, banyak banget aturannya? Nggak sekalian pakai nametag gambar bunga matahari?" tulis akun @bvl*****.

"Ribet!" tulis akun yang lain.

Pelarangan fan project yang diatur fanbase dirasa menghalangi ungkapan rasa cinta besar fans terhadap artis idola mereka yang sudah lama mereka nantikan. Di luar itu, masalah-masalah lain yang terjadi dan hanya dibahas di kalangan fans adalah soal sistem ticketing.

Banyak kritik yang ditujukan kepada Mecimapro soal sistem ticketing mereka terutama buat fans yang sudah membayar menjadi MCP Member. Ada fans menyebut harga yang harus dibayar untuk membership tidak setimpal dengan benefit yang didapatkan. Selain jumlahnya yang terbatas, mereka tetap harus rebutan juga untuk mendapatkannya meski sudah membayar uang member.

"Daftar membership Rp 750 ribu tapi tetep nge-war (perang, rebutan tiket), tidak jaminan dapet section yang dimau," tulis salah satu akun Twitter @_xd******.

Fans kritik soal server ticketing dan tidak adanya nomor antrean (di halaman selanjutnya)

Kritik soal ticketing juga ditujukan untuk promotor Dyandra Global meski penjualan tiket konser NCT 127 belum dilakukan. Berdasarkan dari pengalaman penjualan tiket konser terdahulu, ada banyak sekali kendala yang terjadi di sisi fans saat penjualan tiket. Selain server loket penjualan tiket yang selalu down di saat penjualan dibuka, proses pembayaran yang lamban, serta tidak adanya sistem antrean dalam situs penjualan tiket juga jadi masalah. Traffic yang berlebihan pada situs penjualan tiket membuat akses transaksi terhalangi sehingga fans sulit mendapatkan tiket sesuai kategori yang mereka inginkan. Hal ini terjadi saat konser The EXplOration grup EXO yang digelar tahun 2019.

Isu penggunaan bot juga sempat ramai di Twitter saat penjualan tiket konser Be The Sun grup SEVENTEEN beberapa waktu lalu. Konser ini juga dipromotori oleh Mecimapro.

Selain itu, ada pula beberapa kebijakan yang dinilai terlalu membuang-buang waktu. Seperti salah satunya adalah proses penukaran tiket yang disarankan dilakukan H-1 acara. Promotor menyarankan agar fans melakukan penukaran tiket tidak pada hari H konser untuk menghindari kerumunan. Namun para praktiknya hal ini tidaklah semudah itu. Lokasi penukaran tiket dan lokasi konser biasanya ada di tempat yang sama. Untuk lokasi seperti ICE BSD misalnya, meski aksesnya sudah sangat mudah dengan berbagai transportasi publik, namun terlalu waktu yang dihabiskan untuk menuju ke lokasi di hari penukaran tiket, pulang, lalu kembali lagi esok hari buat menonton.

NEW YORK, NY - MAY 15: Fans wait for K-Pop group BTS to take the stage in Central Park, May 15, 2019 in New York City. Fans waited in line for days to see the group perform as part of ABC's 'Good Morning America' summer concert series. (Photo by Drew Angerer/Getty Images)Fans K-Pop menunggu di konser. Foto: Drew Angerer/Getty Images

Hal ini tentu saja di luar hal-hal tidak terduga yang mungkin saja terjadi di hari H konser. Tidak adanya nomor antrean di lokasi membuat fans berebut untuk mendapat tempat terdepan. Tidak ada jaminan nomor antrean membuat mereka khawatir tidak bisa mendapatkan tempat terbaik sehingga mungkin saja terjadi desak-desakan. Memang ada beberapa konser yang digelar kedua promotor menggunakan nomor antrean pada hari H. Namun efektivitas dari nomor antrean tersebut masih jauh dari harapan fans pada umumnya.

Kondisi yang sangat berbeda dengan konser-konser K-Pop yang dilakukan di Singapura:

1. Sistem penjualan tiket menggunakan sistem antrean sehingga akses ke situs penjualan sangat bersahabat dan terhindar dari overload traffic,
2. Setelah tiket dibeli, ada pilihan untuk mencetak tiket sendiri di rumah, sehingga di hari H konser, fans hanya tinggal langsung antre tanpa perlu ke loket buat penukaran tiket,
3. Ada nomor antrean di venue sehingga fans tahu harus berdiri di mana dan tidak berdesak-desakan.

Promotor membuat peraturan sejatinya demi kelancaran dan kenyamanan buat penonton. Bagaimana menurut kamu? Kritik apa yang ingin kamu sampaikan kepada pihak promotor konser K-Pop terkait beberapa peraturan yang sudah dijabarkan di atas?

Tuliskan pendapat kamu di kolom komentar ya!


Hide Ads