aespa akhirnya merilis mini album yang sudah dinanti, Girls. Di waktu yang bersamaan, mereka juga merilis MV untuk lagu utama.
aespa tampil fierce untuk lagu Girls. Tak berbeda dengan sebelum-sebelumnya, lagu ini juga membawa tema besar Kwangya dan dunia metaverse.
Girls dideskripsikan sebagai sebuah lagu dance dengan wobble bass yang powerful, dan dipadukan dengan suara synth yang kasar. Lirik lagunya menceritakan kelanjutan perjalan aespa, ae-aespa dan naevis.
Perilisan Girls dibarengi dengan pengumuman angka pre-order untuk album terbaru aespa yang meraih angka fantastis. Tercatat hingga 7 Juli 2022 sejak pemesanan dibuka, Girls dipesan hingga 1,6 juta unit.
Lewat rilisan terbarunya, aespa mencetak rekor baru sebagai girl group dengan angka pemesanan album tertinggi (sebelum perilisan resmi) sepanjang sejarah. Sebelumnya, rekor pemesanan album girl group tertinggi diraih oleh BLACKPINK lewat THE ALBUM pada 2020.
Sejauh ini, Girls milik aespa dan THE ALBUM milik BLACKPINK menjadi dua album girl group yang berhasil meraih pemesanan di atas 1 juta unit. Selamat!
Sementara itu, aespa sebelumnya mencuri perhatian publik setelah berbicara di forum tingkat tinggi PBB. Dalam kesempatan itu, mereka berbicara tentang perkembangan berkelanjutan dan dunia metaverse.
"Grup kami, aespa, secara unik bergerak antara dunia nyata dan virtual. Kami berada di dunia nyata, dan empat avatar kami berada di dunia virtual. Bersama, kami dipanggil 'girl group metaverse'," ungkap Giselle mengawali pidato aespa.
"Publik lebih fokus pada bagaimana menciptakan sebuah dunia metaverse terbaik. Hal tersebut melampaui banyak batasan, realita dan virtual, waktu dan ruang, hingga genre dan generasi. Saat metaverse berakselerasi, kita harus bisa mengajukan pertanyaan: 'Apakah kita bekerja sama kerasnya untuk menciptakan dunia nyata sebagai mungkin?'" tambahnya.
aespa pun mengajak generasinya untuk sama-sama mendukung pembangunan di dunia nyata. Mereka berjanji akan terus terhubung dan mendampingi untuk mencapai tujuan bersama.
"Metaverse mencerminkan kenyataan. Jika realita kita sendiri tidak berkelanjutan, akan sulit mempertahankan kemungkinan dunia maya. Tanpa ekosistem yang berkelanjutan atau kesempatan yang sama untuk kehidupan yang berkualitas, tidak ada dunia nyata yang bisa dicontoh," lanjut Giselle.
Simak Video "Video: Siap-siap! aespa Bakal Comeback Bulan Depan"
(dal/tia)