Sebelum KPop mulai terkenal seperti saat ini, drama Korea sudah terlebih dahulu menyebarkan virusnya. Itulah kenapa kita mengenal apa yang orang-orang sebut dengan Hallyu Wave. Semuanya berawal dari drama-drama Korea yang hits tidak hanya di negara asalnya, tetapi juga berbagai negara di Asia bahkan seluruh dunia.
Salah satu yang mungkin punya kenangan paling berkesan dan jadi drama penting sepanjang sejarah pertelevisian Korea Selatan adalah 'Winter Sonata'. Alasannya sederhana saja, drama ini punya monumen sendiri bernama Pulau Nami yang terletak di kawasan Chuncheon, Korea Selatan, yang mungkin tidak dimiliki oleh drama Korea lain yang populer setelah itu. Orang-orang mungkin tidak akan menjadikan Nami Island sebagai salah satu tujuan wisata mereka jika ketenaran 'Winter Sonata' biasa-biasa saja dan pulau ini tidak dikait-kaitkan melulu dengan drama itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penasaran dengan apa yang selalu dielu-elukan di masyarakat pecinta drama Korea, detikHOT pun berangkat dari Seoul dan menjajal 63 kilometer dengan kereta bawah tanah untuk menuju kawasan Gapyeong demi menginjakkan kaki ke Pulau Nami. Ingin benar-benar melihat seperti apa pulau berbentuk bulan separuh dengan luas 462,809 meter persegi itu. Berbekal aplikasi peta subway dan juga T-Money untuk membayar transportasi, perjalanan sekitar 1 jam 50 menit ditempuh untuk menuju Stasiun Gapyeong. Ketika seseorang dengan ransel besar dan coat tebal tiba di stasiun itu, hampir pasti dia adalah wisatawan yang ingin menjelajah Gapyeong. Wajah-wajah mereka sangat antusias. Mungkin membayangkan seperti apa patung berbentuk wajah Bae Yong Jun dan Choi Ji Woo yang berdiri di salah satu sisi Pulau Nami. Meski saat tanpa sengaja detikHOT bertemu dengan seorang ajeossi yang bilang, "Buat apa ke Nami? Tidak ada yang bisa dilihat di sana!" di Stasiun Gapyeong, tidak membuat rasa penasaran itu hilang.
![]() |
Butuh sekitar 10 menit dari Stasiun Gapyeong ke terminal ferry Pulau Nami menggunakan taksi (sopirnya benar-benar ngebut dan jago banting setir di persimpangan!). Beruntung hari itu tiket masuknya sedang ada diskon jadi hanya perlu membayar 8000 Won saja (sekitar Rp 95 ribu) dari harga normal 10 ribu Won (sekitar Rp 119 ribu). Antrean pun sudah mengular untuk masuk ke ferry di antara bendera-bendera berbagai negara yang jadi hiasan di sana. Secara resmi pulau ini sendiri bernama Naminara Republic sejak 1 Maret 2006. Naminara berarti negara Nami. Meski tetap menjadi bagian Korea Selatan, Naminara Republic punya bendera, lagu kebangsaan, kartu telepon, dan mata uang sendiri. Tapi jangan khawatir Won tetap diterima di sini. Konsep Naminara iniΒ adalah gimmick untuk para wisatawan karena ketika sampai di sana, tak peduli dari manapun pengunjung berasal, mereka adalah satu. Banyak pendatang dari Jepang, Tiongkok, Malaysia dan juga Indonesia hari itu.
Perjalanan dengan ferry hanya memakan waktu sekitar 10 menit saja. Ketika tiba di Pulau Nami, kita akan disambut dengan sebuah patung perempuan berambut panjang yang menggunakan pakaian tebal (yang adalah replika dari sosok Choi Ji Woo dalam drama) dan berdiri di dekat air dan air mancur berbentuk menara mini. Deretan pohon-pohon (ada yang sudah meranggas, ada yang daunnya baru tumbuh lagi dan ada juga yang berdaun kecoklatan karena sudah mulai memasuki musim dingin) menjadi pemandangan khas ketika baru tiba di Pulau Nami. Dipandu oleh sebuah peta yang bisa didapatkan secara gratis di bagian informasi turis di Stasiun Gapyeong, detikHOT mencoba menelusuri beberapa tempat yang dijadikan lokasi syuting 'Winter Sonata' yang tersohor itu.
Yang pertama adalah lokasi ciuman pertama Bae Yong Jun dan Choi Ji Woo di 'Winter Sonata'. Di Pulau Nami, lokasi ini adalah tempat wajib buat para pasangan untuk berfoto-foto dan bermesraan. Melintasi Central Korean Pine Tree Lane, saat akan menuju lokasi syuting first kiss ini kita disambut sebuah meja dengan dua boneka salju kecil yang sedang berciuman. Jembatan kayu berhiaskan botol-botol soju (minuman alkohol khas Korea) menjadi penghubung antara Central Korean Pine Tree Lane menuju ke lokasi first kiss. Meja-meja dengan boneka salju yang berciuman lainnya ada di seberang jembatan. Lokasi yang memang sangat pas untuk para pasangan yang sedang dimabuk asmara.
Puas melihat para pasangan yang bermesraan, perjalanan berlanjut ke Metasequioa Lane yang tidak kalah terkenal. Buat para pecinta 'Winter Sonata', mungkin di sinilah puncak kebahagiaan itu. Ibu-ibu, pasangan remaja dan dewasa, bapak-bapak sampai juga anak-anak berebut untuk berfoto di jalan setapak yang berdiri pohon-pohon Metasequoia yang tinggi menjulang tersebut. Nah, tidak jauh dari sana tampak tampak sepasang kekasih yang berdiri kaku dan dikelilingi oleh para wisatawan. Bukan, mereka bukan pasangan yang sedang melakukan pemotretan pre-wedding dan harus menahan pose mereka untuk beberapa detik. Mereka adalah dua pemeran 'Winter Sonata', Bae Yong Jun dan Choi Ji Woo yang diabadikan dalam bentuk patung dengan ukuran persis sama dengan tubuh mereka 13 tahun yang lalu ketika syuting 'Winter Sonata' di kawasan ini.
Demi mendapatkan foto di tempat ini kita harus antre karena semua orang sepertinya menjadikan lokasi ini sebagai lokasi foto yang wajib, selain lokasi-lokasi yang lebih tradisional yang ada di Pulau Nami. Mungkin karena memang mereka datang untuk membuktikan rasa penasaran terhadap Pulau Nami dan 'Winter Sonata' yang selalu dihubung-hubungkan dengan pulau tersebut. Patung Bae Yong Jun dan Choi Ji Woo berada pinggir sebuah danau buatan kecil yang di dekatnya ada banyak tong-tong yang sepertinya berisi kimchi yang sedang difermentasi.
Tidak semua lokasi di Nami dijadikan lokasi syuting 'Winter Sonata' memang. Meski begitu jangan lewatkan untuk menjelajah ke sekeliling pulau berdiameter empat kilometer itu terlebih di musim gugur dan awal musim dingin. Sebelum semuanya ditutupi salju, dedaunan merah kecoklatan jadi pemandangan yang sangat memanjakan mata. Jalan setapak di antara pohon-pohon ceri, maple, ginkgo dan cornel juga tidak boleh diabaikan hanya karena lokasi ini tidak begitu identik dengan 'Winter Sonata'. Sudah menjejakkan kaki di Nami, rugi rasanya jika tidak berkeliling dan berfoto-foto sampai memory card penuh.
![]() |
Meski sudah 13 tahun berselang sejak KBS 2TV menayangkan 'Winter Sonata', pesonanya masih sangat membius para wisatawan. Serial televisi ini benar-benar mengena di hati masyarakat di seluruh dunia jika melihat dari jumlah kunjungan ke Pulau Nami setiap harinya. 'Winter Sonata' berubah dari hanya sebuah drama Korea menjadi serial televisi legendaris yang mengantarkan tidak hanya para pemainnya ke puncak popularitas, tetapi juga lokasi syutingnya ke top list itinerary saat pertama kali berkunjung ke Korea Selatan.
Sebelum pulang, sempatkan juga mampir ke makam Jenderal Nami demi menghormati penggunaan namanya untuk pulau ini. Meski di sana bukan kuburan yang sebenarnya karena tubuh Jenderal Nami saat tewas tidak ditemukan, tapi tidak ada salahnya untuk menyambangi lokasi yang letaknya tak jauh dari gerbang kedatangan Nami itu. Tapi ingat, jangan pulang dengan membawa cenderamata berupa batu ataupun gundukkan tanah dari Nami. Kepercayaan lokal bilang kalau membawa pulang dua benda tersebut, maka rumah kalian akan dipenuhi ketidakberuntungan sepanjang tahun. Amit-amit, ya! (ron/dal)